kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Minat wisata ke luar negeri kian menjadi


Kamis, 07 Agustus 2014 / 08:49 WIB
Minat wisata ke luar negeri kian menjadi
ILUSTRASI. Cara Menyalakan Kamera Laptop Windows 10 lewat Pengaturan hingga Browser. KONTAN/Muradi/2018/10/02


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wisata ke luar negeri terus membetot warga Indonesia. Ini pula yang menjadi berkah bagi pebisnis atau agen wisata yang memfasilitasi hasrat masyarakat kita untuk melancong ke luar negeri.

Lihat saja arus neraca jasa yang dicatat oleh Bank Indonesia (BI). Hingga kuartal I 2014, arus dana jasa perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri atau dikenal outbound mencapai US$ 2,5 miliar. Sementara belanja turis asing di Indonesia atawa biasa disebut inbound cuma US$ 1,7 miliar.

Salah satu perusahaan swasta yang menikmati bisnis jasa outbound dan inbound adalah PT Panorama Sentrawisata Tbk. Sepanjang semester I 2014, emiten berkode saham PANR ini mencatat pendapatan outbound, sebesar Rp 743,6 miliar atau 73% dari total pendapatan. Angka ini naik 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut AB Sadewo, Vice President Brand and Communication Panorama, sepanjang tahun 2014 ini, banyak pelancong domestik memilih pelesiran ke luar negeri. "Sekitar 60% wisatawan domestik memilih paket liburan ke luar negeri," kata Sadewo kepada KONTAN, Rabu (6/8).

Apalagi, Panorama mengklaim mengemas paket wisata luar negeri dengan harga murah. Yakni dengan mengombinasikan harga tiket pesawat berbiaya murah dengan hotel bintang dua atau bintang tiga. Alhasil harga paket tur ke Korea Selatan, Jepang atau Australia menjadi terjangkau.

Malah, paket wisata luar negeri ke negara Asia dan Australia menjadi paket wisata yang banyak dicari konsumen Panorama, melebihi minat ke tempat wisata lokal. Dengan hasil ini. PANR pun mengoreksi target pertumbuhan bisnis tahun ini. Jika semula mematok pertumbuhan 10%-15%, melihat realisasi semester I 2014, target pertumbuhan pun dikrerek jadi 20%-25% dari 2013.

PT Bayu Buana Tbk (BAYU) tak mau kalah. Liza Andriani, General Manager Corporate Bayu Buana bilang, minat outbound meningkat. Sayang Liza enggan merinci besaran bisnis yang diraup BAYU.

Asnawi Bahar, Ketua Asosiasi Travel Agent (ASITA) melihat tren outbound sejak tiga tahun terakhir mendaki. Ini tidak terlepas dari promosi tiket pesawat murah dari maskapai berbiaya murah. Makin menjadi karena negara lain getol jualan wisatanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×