Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, bakal memprioritaskan strategi hilirisasi yang mencakup 8 sektor prioritas dan 21 komoditas. Di mana komoditas yang dimaksud adalah nikel, tembaga, timah, emas, aluminium, serta batubara yang menjadi andalan grup MIND ID.
Selain itu, MIND juga optimistis sektor industri mineral dan batubara Indonesia mampu menjadi tulang punggung hilirisasi serta menghadapi tantangan geopolitik di masa depan.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo memaparkan MIND ID berada dalam posisi yang sangat siap untuk menjawab tantangan geopolitik ke depan yang berdampak pada fluktuasi harga, hingga perubahan kebijakan perdagangan internasional.
"Kami memprioritaskan strategi hilirisasi yang mencakup 8 sektor prioritas dan 21 komoditas, termasuk nikel, tembaga, timah, emas, aluminium, serta batu bara yang menjadi andalan grup MIND ID," kata Dilo dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (27/11).
Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Smelter, MIND ID Geber Produksi Aluminium
Dalam mengelola komoditas mineral tersebut, kata Dilo, pada 2024 MIND ID bersama seluruh grup telah merampungkan beberapa inisiatif strategis seperti Proyek Smelter Katoda Tembaga PT Freeport Indonesia, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 Mempawah, serta kolaborasi rantai pasok produksi hulu hingga hilir emas ANTAM-Freeport Indonesia.
Lebih lanjut, disampaikan Dilo bahwa Grup MIND ID konsisten meningkatkan nilai tambah nikel lebih jauh lagi dengan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi.
Proyek dari grup MIND ID ini akan dijalankan mulai dari pembentukan industri material komponen baterai, baterai sel, hingga ekosistem industri daur ulang dari produk-produk kendaraan listrik.
“Kami konsisten melanjutkan inisiatif strategis untuk pengelolaan dan peningkatan nilai tambah komoditas tersebut sehingga dapat membuka peluang investasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional yang lebih progresif lagi, sehingga mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja, ekspor produk bernilai tinggi, serta pengurangan ketergantungan terhadap impor bahan baku,” jelasnya.
Selanjutnya: Daya Beli Lesu, Peritel Manfaatkan Momentum Pilkada 2024 Untuk Panen Omzet
Menarik Dibaca: Dukung Kemajuan Sektor Maritim, BKI Optimalisasi Platform MCP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News