kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIND ID Ingin Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Jadi Proyek Strategis Nasional


Kamis, 26 Mei 2022 / 12:17 WIB
MIND ID Ingin Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Jadi Proyek Strategis Nasional
ILUSTRASI. MIND ID meminta dukungan DPR agar proyek ekosistem baterai kendaraan listrik jadi Proyek Strategis Nasional (PSN).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Holding BUMN Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID), meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar proyek ekosistem baterai kendaraan listrik ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Aspirasi ini disampaikan Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Rabu (25/5).

“Ini dukungan yang kira-kira diperlukan agar kemajuan dan akselerasi daripada program kerja kita dapat lebih baik, perlu dukungan komisi vi atas dukungan regulasi atas ekosistem electric vehicle (EV) dan ekosistem baterai supaya  bisa ditetapkan sebagai proyek strategis nasional,” kata Hendi.

Seperti diketahui, MIND ID memang tengah mengawal proyek ekosistem baterai kendaraan listrik. Langkah awal MIND ID dan anak usaha dalam membangun ekosistem baterai kendaraan listrik telah diwujudkan melalui partisipasinya dalam struktur kepemilikan saham  di Indonesia Battery Corporation (IBC) yang dibentuk tahun 2021 lalu.

Baca Juga: MIND ID Batal Tender Offer untuk Refinancing, Lantas Nasib Utang Akuisisi Freeport?

Dalam holding yang dibentuk untuk mengelola ekosistem industri baterai itu, MIND ID dan anak usahanya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masing-masing memiliki kepemilikan saham sebesar 25% dalam IBC.

Selepas pembentukan IBC, langkah MIND ID dan anak usaha dalam menatahkan jalan untuk membangun ekosistem baterai masih berlanjut. Yang terbaru, Antam bersama IBC telah menandatangani 2 framework agreement dengan 2 mitra bulan lalu. Yakni dengan  PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL), dan dengan LG Energy Solution.

Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar di dalam EV (electric vehicle). Direktur Utama Antam, Nico D. Kanter menyebut, ini akan menjadi legacy, bukan hanya buat Antam, tapi juga buat Pemerintah Indonesia.

"Bahwa kita juga akan terjun langsung di dalam electric vehicle, karena pabrik ini sampai terus di recycle battery, jadi tidak hanya di RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace) dan di HPAL (High Pressure Acid Leach), tapi terus prekursor katoda sampai ke baterai dan sampai juga ke battery recycle,”  ujar Nico dalam kesempatan yang sama.

Nico menambahkan, saat ini Antam sedang dalam proses penandatanganan joint venturenya. Ia optimistis, penetapan proyek ekosistem baterai sebagai PSN bisa memberi kemudahan berusaha dalam pelaksanaan proyek.

Baca Juga: Dividen ANTM Diputuskan 50% dari Laba 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×