kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.633   -44,47   -0,51%
  • KOMPAS100 1.187   -2,50   -0,21%
  • LQ45 854   1,74   0,20%
  • ISSI 307   -2,97   -0,96%
  • IDX30 440   2,17   0,50%
  • IDXHIDIV20 511   4,88   0,96%
  • IDX80 133   -0,12   -0,09%
  • IDXV30 138   -0,41   -0,30%
  • IDXQ30 140   1,13   0,81%

MIND ID masih menanti regulasi pengembangan Logam Tanah Jarang dalam skala komersil


Kamis, 13 Agustus 2020 / 17:58 WIB
MIND ID masih menanti regulasi pengembangan Logam Tanah Jarang dalam skala komersil
ILUSTRASI. CEO Mind ID Orias P. Moedak


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Seperti diketahui, saat ini PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) bekerjasama untuk membangun SGAR dengan kapasitas 1.000 Ktpa Alumina. Proyek dengan investasi senilai US$ 841 juta itu saat ini tengah dalam proses pematangan lahan (early work).

"SGAR kan tahun 2022 (ditargetkan) sudah operasional. Tahap berikutnya memanfaatkan red mud, sisa olahan alumina. Monasit perlu waktu, karena proses eksplorasi lagi, kalau red mud akan melimpah pasokannya," terang Rendi.

Nantinya, red mud akan diolah menjadi Scandium yang memiliki nilai strategis bagi industri pertahanan maupun kesehatan.  Namun, untuk mengembangkan itu MIND ID harus terlebih dulu membangun smelter pengolahan red mud karena fasilitasnya berbeda dari SGAR milik Inalum-Antam.

Saat ini, perusahaan terbesar yang melakukan pengolahan red mud adalah Rusal dari Rusia.

Rendi mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian terkait pembangunan smelter red mud ini, mulai dari keekonomisan biaya, lokasi hingga teknologi yang digunakan. "Itu proyeknya cukup besar. Arahnya memang ke sana," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×