Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso mengungkapkan utang akuisisi 51,2% saham Freeport McMoran sebesar US$ 3,8 miliar telah lunas.
Hal ini, kata Hendi, menunjukkan bahwa MIND ID berhasil melunasi seluruh pinjaman tersebut, terutama melalui pendapatan dan dividen yang dihasilkan sejak akuisisi dilakukan pada tahun 2018.
"Dulu anggaran untuk mengambil alih 51,2% sahamnya Freeport itu boleh dikatakan pada hari ini itu sudah lunas. Jadi kita dulu mengambil pinjaman sebesar US$ 3,8 miliar, tapi alhamdulillah Pak Tony (Presiden Direktur PT Freeport Indonesia) sudah mengembalikan dividen melebihi pinjaman yang kita ambil pada saat itu," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersam Komisi XII di Jakarta, Rabu (4/12).
Baca Juga: MIND ID Buka Suara Soal Peluang IPO Freeport di BEI
Hendi menuturkan, anggaran belanja modal MIND ID tidak membebani negara melalui Penyertaan Modal Negara (PNM) dan tidak ada subsidi dari negara. Belanja modal tersebut terkumpul semua dari anak usaha yang bergerak di bidang tambang seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
"Alhamdulillah kami punya sumber daya yang baik dari sisi pendapatan," ujar Hendi.
Untuk diketahui, beberapa kinerja anggota MIND ID seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,85 triliun, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan EBITDA mencapai Rp 5,40 triliun. ANTAM berhasil memperkuat basis pelanggan domestik dan konsisten membangun ketahanan di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global.
PT Bukit Asam Tbk (Bukit Asam) melaporkan total pendapatan sebesar Rp27,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun. Dengan total aset mencapai Rp36 triliun, Bukit Asam menunjukkan kinerja keuangan yang solid, didukung oleh peningkatan penjualan domestik dan ekspor.
Baca Juga: MIND ID Ungkap Kelanjutan IPO Inalum dan Kemungkinan IPO Freeport
PT Freeport Indonesia pun menunjukkan performa keuangan yang sangat kuat. Produksi tembaga selama Januari–September 2024 mencapai 1,37 miliar pound, naik 17,09% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Volume penjualan tembaga pada kuartal ketiga 2024 mencapai 1,25 miliar pound, tumbuh 23,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,01 miliar pound.
Adapun, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebelumnya melaporkan kinerja yang progresif di kuartal II 2024, dengan pendapatan meningkat 38% secara tahunan dan EBITDA tumbuh hingga 109,9% secara tahunan.
PT Timah Tbk (TIMAH) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 29,43% secara tahunan, dari Rp6,37 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp8,25 triliun pada kuartal III 2024. Harga jual rata-rata logam timah meningkat sebesar 15%, dari USD27.017 per metrik ton pada September 2023 menjadi U$ 31.183 per metrik ton pada September 2024.
PT Vale Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar US$ 51,1 juta dengan total pendapatan mencapai US$ 708,5 juta.
Selanjutnya: Target Penerimaan Cukai MBDK Turun Jadi Rp 3,8 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: Hujan Petir Siang-Malam di Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (5/12) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News