Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Dari Smelting, ada sekitar 300.000 katoda tembaga yang diproduksi per tahun. Dari jumlah itu, hanya 50% atau sekitar 150.000 ton yang mampu diserap oleh pasar domestik.
Baca Juga: DPR Menolak Permohonan Pemunduran Target Pembangunan Smelter Freeport
Saat proyek smelter baru PTFI jadi, Tony berharap agar industri dalam negeri juga bisa tumbuh untuk menyerap produk yang dihasilkannya.
"Jadi kalau itu terus berlangsung (membangun smelter), dengan hasil 600.000 ton katoda tembaga, 100% akan diekspor. Kecuali industri hilirnya tumbuh pesat dalam waktu 4 tahun ke depan," imbuhnya.
Adapun terkait dengan progres pembangunan smelter, Tony mengungkapkan bahwa proses pengerjaan proyek smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur tersebut masih belum bergerak.
Dia berdalih, proses pengerjaan masih terhenti lantaran masih terhalang pandemi covid-19. "Secara fisik (pengerjaan proyek smelter) belum dilakukan kembali, karena masih ada pembatasn situasi covid," katanya.
Kendati begitu, ia mengklaim proses administratif seperti studi-studi dan detail design terus berlanjut.
Asal tahu saja, progres pembangunan smelter tembaga PTFI masih jauh di bawah target. Hingga Juli 2020, progres pembangunan smelter baru mencapai 5,86%, di bawah target yang telah ditetapkan sebesar 10,5%.
Dengan dalih kondisi pandemi ini, Tony pun tetap masih meminta agar jadwal pembangunan dan pengoperasian smelter bisa ditunda hingga satu tahun dari target. "Mundur 12 bulan," pintanya.