Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Shell Indonesia serius melaksanakan proses alihbkelola hak partisipasi 35% Blok Masela.
Arifin mengungkapkan, proses alih kelola yang tertunda ini mengganggu proses transisi energi yang tengah dijalankan Indonesia.
"Karena ini mengganggu transisi energi kita, ketahanan energi kita. Ini yang krusial karena sudah delay beberapa tahun," kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (31/5).
Arifin melanjutkan, proyek Blok Masela sedianya ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang. Sayangnya, rencana ini urung terwujud. Proses alih kelola saham oleh Shell yang tak kunjung tuntas pun dinilai kian menghambat rencana ini.
Baca Juga: Kementerian ESDM Meminta Shell Patok Harga Wajar untuk Divestasi Blok Masela
"Padahal sudah kita kasih kesempatan. Oke Shell (silahkan) segera divestasi, segera dicari (pengganti) tapi you jangan sandera kita," tegas Arifin.
Pemerintah pun kini tengah mengkaji potensi pengembalian Blok Masela ke negara jika tidak dikembangkan dalam lima tahun sejak POD diberikan sesuai ketentuan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News