Reporter: Ewo Raswa |
BEKASI. Buruknya gizi masyarakat telah mendorong pemerintah meningkatkan asupan gizi, termasuk mengerek konsumsi vitamin. Salah satu caranya dengan menambahkan vitamin pada bahan pokok (fortifikasi) yang dikonsumsi masyarakat. Setelah mewajibkan fortifikasi vitamin A, zat besi, asam folat dan casein pada tepung terigu, kini pemerintah akan mewajibkan fortifikasi vitamin A untuk minyak goreng.
Deputi Menteri Koordinator Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi bilang, wajib fortifikasi vitamin A minyak goreng ini akan berlaku mulai 2011. Bentuknya berupa penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib penambahan vitamin A untuk minyak goreng kemasan. "Kami akan notifikasi ke Organisasi Perdagangan Dunia," kata Bayu usai peluncuran Minyak Goreng Fortifikasi Vitamin A SunCo, Jumat (19/2).
Bayu menuturkan, kewajiban fortifikasi vitamin A dalam minyak goreng dipicu kekhawatiran pemerintah akan buruknya gizi masyarakat. Saat ini, terdapat sekitar 9 juta balita dan 1 juta wanita muda yang kekurangan vitamin A. Kekurangan vitamin A akan menurunkan daya tahan tubuh dan membuat cacat mata.
Sayangnya, SNI Wajib penambahan vitamin A hanya akan berlaku untuk minyak goreng kemasan, termasuk MinyaKita yang merupakan hasil kerjasama pemerintah dan swasta.
Menurut Bayu, ketentuan ini masih sulit diterapkan untuk minyak goreng curah. Sebab, "Sulit mengontrol SNI minyak curah," terangnya.
Direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia Soekirman menambahkan, produsen minyak goreng membutuhkan tambahan dana maksimal Rp 50 per kilogram untuk memasukkan kandungan vitamin A sesuai standar. Menurut standar, dalam setiap kilogram minyak goreng, pengusaha harus menambahkan 20-45 bagian per juta (ppm) vitamin A. Jumlah ini bisa memenuhi 75% kebutuhan vitamin A seseorang.
Namun, Manajer Umum PT Mikie Oleo Nabati Industri (MONI) Vimala Putra menuturkan, penambahan vitamin A untuk minyak goreng buatan mereka hanya membutuhkan biaya ekstra Rp 25 - Rp 30 per kilogram. Kendati begitu, produsen minyak goreng SunCo ini tak berniat mengerek harga produknya. "Ini hanya pemberian nilai tambah kami kepada konsumen," kata Putra berpromosi.
Anak usaha Grup Musimas ini memang boleh berbangga. Soalnya, mereka adalah perusahaan pertama yang melakukan fortifikasi vitamin A dalam produk minyak gorengnya. Kini, MONI memproduksi 3.000 ton minyak goreng kemasan per bulan. Mereka juga membuat 1.000 ton minyak goreng curah. Dari produksi minyak goreng kemasan itu, sekitar 10% diekspor ke Filipina dan Brunei Darussalam. Di Indonesia, MONI menguasai 5,13% pangsa pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News