kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.484   50,00   0,32%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Mitra Binaan LPEI Bukukan Potensi Transaksi Senilai Rp 5 Miliar di TEI 2024


Jumat, 18 Oktober 2024 / 11:02 WIB
Mitra Binaan LPEI Bukukan Potensi Transaksi Senilai Rp 5 Miliar di TEI 2024
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati produk dalam Trade Expo Indonesia (TEI) . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyampaikan, sebanyak 11 mitra binaan, debitur, dan Desa Devisa yang dibawa selama acara Trade Expo Indonesia (TEI) berhasil membukuan potensi transaksi sebesar Rp 5 miliar.

Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, Maria Sidabutar, menjelaskan, transaksi tersebut berasal dari pembeli potensial yang berasal dari 85 negara.

Ia mengatakan pencapaian ini merupakan komitmen LPEI dalam mendorong pelaku usaha yang mengedepankan prinsip pemberdayaan perempuan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk bersaing di pasar global.

Baca Juga: Raya Craft Manfaatkan Pelatihan Bisnis LPEI untuk Menembus Pasar Global

“Dengan partisipasi di TEI 2024, LPEI terus mendorong pelaku usaha nasional untuk naik kelas dan menjadi pemain utama di pasar ekspor dunia, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Maria dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).

Salah satu debitur LPEI yang mencetak transaksi ekspor adalah Hugo Inovasi, eksportir dan produsen gula kelapa asal Banyumas, Jawa Tengah.

Hugo Inovasi mendapatkan pesanan order gula cetak dan gula semut organik ke Timur Tengah dan Australia dengan volume mencapai 40-50 ton.

Selain itu, sebanyak 8 pertemuan bisnis (business matching) berhasil diadakan dengan pembeli potensial dari negara-negara seperti Turki, Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat, Malaysia, India, Tiongkok, dan Azerbaijan.

Baca Juga: Dorong Ekspor, LPEI Hadirkan Pelaku Usaha Ekspor dalam Trade Expo Indonesia 2024

Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas bagi pelaku usaha Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka.

LPEI juga menilai, terdapat pembeli mencari komoditas yang berpotensi untuk diekspor, seperti limbah lidi sawit ke India, tepung kelapa ke Azerbaijan, produk fashion ke China, craft dan home decor ke Turki dan Kanada, serta produk buah, makanan dan minuman ke Amerika Serikat ,Malaysia, Republik Rakyat Tiongkok.

Pemilik CV Kurnia Nur Abadi, Kurnia Sukma, mengatakan dukungan yang diberikan oleh LPEI membantu CV Kurnia Nur Abadi dalam mengakses pasar internasional melalui ajang pameran seperti TEI.

Ekspor ini tentu menambah semangat para petani lokal binaan CV Kurnia Nur Abadi serta pegawai yang saat ini mencapai lebih dari 30 orang dengan rata-rata orang tua dan berusia lanjut.

Baca Juga: Dorong Ekspor, LPEI Hadirkan 11 Pelaku Usaha dalam Trade Expo Indonesia 2024

“Berkat partisipasi di TEI tahun ini, kami berhasil mendapatkan potensi transaksi dengan pembeli dari Malaysia dan Turki. Ini merupakan peluang besar untuk memperluas pasar kami dan meningkatkan daya saing produk di kancah global. Kami merasa semakin percaya diri untuk menembus pasar ekspor berkat adanya dukungan dari LPEI," tambahnya.

Dukungan yang diberikan LPEI dalam Trade Expo Indonesia ini juga sejalan dengan dukungan Pemerintah untuk mendorong para pelaku usaha khususnya pelaku UKM naik kelas.

Alhasil, sejak tahun 2020 hingga Juni 2024, LPEI telah melahirkan lebih dari 900 eksportir baru dengan komoditas unggulan seperti makanan, minuman, dekorasi rumah serta fashion.

“Hal ini menegaskan komitmen LPEI untuk mendukung upaya Pemerintah dalam hal ini mendorong pelaku UKM naik kelas yang berdaya saing global sehingga mendorong terciptanya multiplier effect bagi penyerapan tenaga kerja, daya saing produk serta keberlangsungan bisnis UKM itu sendiri,” kata Maria.

Selanjutnya: Liverpool di Titik Kritis: Mampukah Mohamed Salah Bertahan Lebih Lama?

Menarik Dibaca: IHSG Menguat 0,2% Pada Perdagangan Jumat Pagi (18/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×