Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk optimistis bisnisnya bertumbuh tahun ini. Emiten berkode saham MITI itu bahkan menargetkan bisa mengantongi laba minimal Rp 50 miliar di sepanjang 2023. Jumlah tersebut melampaui realisasi laba tahun berjalan MITI di tahun 2022 yang berjumlah Rp 15,34 miliar.
Optimisme ini salah satunya berdasar pada capaian kinerja MITI di tiga bulan pertama 2023.
“Kuartal pertama kan kita udah menghasilkan profit yang Rp 14 miliar. Jadi kalau kita kali empat aja, seumpama ini tiap kuartal itu steady saja gitu, ya kan sudah di atas Rp 50 miliar,” ujar Presiden Direktur MITI, Andreas Tjahjadi di Jakarta, Jumat (7/7).
Baca Juga: Mitra Investindo Bidik Pendapatan Rp 336,98 Miliar pada Tahun Ini
Laporan keuangan interim perusahaan memang menunjukkan bahwa MITI membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 14,31 miliar di kuartal I 2023, naik 255,00% dibanding realisasi laba tahun berjalan kuartal I 2022 yang sebesar Rp 4,03 miliar. Kenaikan laba ini didukung oleh pendapatan MITI meroket 296,00 secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula Rp 21,27 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 84,24 miliar di kuartal I 2023.
Di tiga bulan pertama tahun ini, MITI memang membukukan tambahan pendapatan dari lini usaha baru, yaitu jasa bongkar muat. Omzet yang didapat dari lini usaha baru tersebut mencapai Rp 54,42 miliar, setara 64,59% dari total pendapatan MITI di kuartal I 2023.
Belum lama ini, MITI baru melakukan akuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan 70% saham PT Karya Abadi Luhur (KAL) pada Desember 2022 lalu. Sebelum akuisisi dilakukan, MITI belum memiliki kegiatan usaha jasa bongkar muat.
Andreas optimistis, bisnis bongkar muat memiliki prospek yang seksi seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fenomena makro tersebut Andreas percaya berkorelasi dengan kegiatan ekspor-impor yang berbanding lurus dengan kebutuhan jasa bongkar muat.
“Dengan akuisisi yang baru kita lakukan ini, ya pertumbuhannya juga cukup bagus, cukup pesat,” kata Andreas.
Baca Juga: Transformasi Bisnis Dongkrak Kinerja Mitra Investindo (MITI) di Kuartal I 2023
Ke depannya, MITI belum memiliki rencana akuisisi lagi dalam waktu dekat. Anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) MITI sementara ini baru difokuskan untuk keperluan pemeliharaan atau maintenance capex saja, sehingga jumlahnya tidak terlalu besar menurut manajemen.
Kendati demikian, MITI membuka opsi untuk menambah anggaran capex bila muncul kebutuhan tertentu, misal untuk menambah armada kapal jika diperlukan. Hingga akhir Desember 2022, MITI telah mengelola 5 armada kapal untuk melayani perusahaan-perusahaan pengguna jasa transportasi laut. Saat ini, tingkat keterpakaian atau utilisasi armada kapal MITI sudah mendekati penuh.
“Kalau masih bisa ditangani oleh armada kita yang ada ya tidak perlu menambah, tapi kalau kekurangan kita harus (tambah kapal),” kata Andreas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News