kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mitra Keluarga kerek tarif perawatan rumahsakit


Sabtu, 29 Juli 2017 / 11:06 WIB
Mitra Keluarga kerek tarif perawatan rumahsakit


Reporter: Hasyim Ashari, Tantyo Prasetya | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk mengerek tarif beberapa pelayanan perawatan sejak awal 2017. Langkah ini dilakukan untuk menjaga pendapatan.

Investor Relations Mitra Keluarga Aditya Widjaja menyebut kenaikan tarif rawat inap ini menyesuaikan inflasi. "Tapi tidak selalu 5% ya, mengikuti inflasi saja," kata Aditya kepada KONTAN, Jumat (28/7).

Emiten berkode saham MIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menaikkan tarif di hampir seluruh pelayanan kesehatan yang disediakan. Namun, khusus harga obat, Mitra Keluarga tidak melakukan perubahan harga.

Layanan yang mengalami peningkatan tarif di Mitra Keluarga antara lain, biaya kamar rawat inap, tindakan-tindakan dokter, computed tomography (CT) scan sebagai alat penunjang medis, Magnetic Resonance Imaging (MRI) serta radiologi.

Aditya menjelaskan, harga obat diatur bukan oleh pihak rumah sakit, namun diatur langsung oleh produsen obat. "(Kenaikan tarif) berlaku untuk semua layanan, kecuali obat. Karena harga obat tidak bisa kami naikkan, tapi harus dari manufaktur," ujar Aditya.

Untuk terus menjaga ekspansi bisnisnya, Mitra Keluarga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp 500 miliar pada tahun ini. Dana itu akan mereka gunakan untuk membuka dua rumah sakit baru pada tahun ini. Dengan rencana ini tentunya kinerja Mitra Keluarga ke depannya diprediksikan lebih ciamik.

Menambah rumahsakit

Hingga tahun 2019, Mitra Keluarga berharap dapat membuka enam rumahsakit baru. Pada Oktober 2016 lalu, Mitra Keluarga sudah memulai konstruksi rumah sakit ke-13 dan sudah mendapatkan izin konstruksi untuk rumahsakit ke-14. Mitra Keluarga menargetkan kedua rumahsakit ini bisa mulai beroperasi pada akhir 2017.

Sekadar informasi, tahun 2016 perusahaan ini mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 13,8% dari tahun 2015.

Total pendapatan disumbang dari rawat inap sebesar Rp 1,58 triliun dan rawat jalan sebesar Rp 849,5 miliar. Selain itu, laba bersih di tahun 2016 sebesar Rp 720,7 miliar, naik 22,4% dari tahun lalu.

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi mengatakan, kinerja Mitra Keluarga akan bagus di tahun ini, didorong beberapa faktor. Di antaranya, Mitra Keluarga tidak mempunyai utang, kemudian tingkat imbal hasil ekuitas yang tinggi, dan potensi perkembangan sektor jasa layanan rumah sakit yang terbuka lebar ke depannya.

Akhmad memprediksi, pendapatan Mitra Keluarga tahun ini akan tumbuh sebesar 13,9% dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×