Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Kerinci, salah satu anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang agroindustri teh kembali melalukan ekspor teh ke Taiwan. Pelepasan ekspor grade teh hitam ini merupakan pengiriman kontainer kelima dari target 10 kontainer tahun ini.
Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi menjelaskan saat ini Mitra Kerinci terus berupaya meningkatkan volume ekspor produk teanya guna memperluas pasar dan meningkatkan angka penjualan.
“Pasar teh luar negeri masih sangat menjanjikan dengan total permintaan volume ekspor 180.000 ton atau senilai Rp 5,9 miliar per tahun. Negara Taiwan dan Eropa menjadi tujuan utama kami,” ujar Yosdian dalam keterangan pers, Minggu (16/9).
Pembeli Grade Black Tea Mix yang merupakan grade unggulan Mitra Kerinci ini merupakan pembeli baru dari Taiwan.
"Pengiriman telah dilakukan, Jumat, 14 September 2018, dari pelabuhan Belawan. Kami berupaya memastikan pengiriman perdana kepada buyer baru ini dapat berjalan lancar dan tepat waktu, sebagai bentuk servis perusahaan kepada pembeli," ujar Yosdian.
Menurut Yosdian, dalam rangka memenuhi permintaan pasar yang tinggi, Mitra Kerinci terus berupaya memaksimalkan produksi pabrik tehnya yang berlokasi di Perkebunan Teh Liki, Solok Selatan tersebut. Saat ini, produksi Mitra Kerinci sebesar 4.600 ton teh jadi dalam satu tahun.
"Guna meningkatkan produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar teh dalam negeri serta luar negeri, kami melakukan berbagai upaya seperti pembibitan ulang, mekanisasi, kerjasama dengan petani rakyat dan perkebunan lain," ungkapnya.
Selain teh hitam, Mitra Kerinci telah melakukan ekspor teh hijau ke Belanda, Perancis dan Amerika. Naiknya nilai Dollar AS terhadap Rupiah menjadikan peluang untuk mendapatkan margin yang lebih besar serta optimalisasi devisa ekspor
Catatan saja PT Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang mengelola sekitar 2.025 hektar Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Teh di desa Sungai Lambai Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.
Perkebunan Teh Liki (sebutan untuk kebun teh PT Mitra Kerinci) pertama kali dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1940 dan yang selanjutnya dikelola menjadi anak perusahaan PT.Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mulai tahun 1990.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News