Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk tahun ini akan fokus menggarap pasar layanan digital untuk memperkuat kinerja.
Direktur dan founder Mitra Komunikasi Nusantara, Roby Tan mengatakan, pihaknya saat ini akan fokus membangun ekosistem digital di dalam internal perusahaan untuk mendukung kinerja penjualan dan distribusi produk.
"Kami menilai tahun 2018 menyimpan prospek bisnis yang sangat potensial. Industri dan penggunaan smartphone yang semakin tinggi akan meningkatkan kebutuhan masyarakat pada komunikasi," ujar Roby dalam keterangan resminya.
Untuk membangun ekosistem digital, perusahaan berkode saham MKNT di Bursa Efek Indonesia itu memiliki dua strategi, yakni membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi dan menciptakan aplikasi internal untuk mempermudah canvasser mendistribusikan produknya.
Lebih lanjut Roby bilang, sering kali pihaknya mendapati pengecer pulsa di daerah yang mengalami kesulitan permodalan untuk membeli produk dalam jumlah yang banyak. Hal inilah yang menjadi pertimbangan perusahaan untuk membuat aplikasi untuk meringkas waktu distribusi produk yang awalnya hitungan hari, menjadi hitungan jam.
Nantinya, Mitra Komunikasi bakal menggandeng salah satu perusahaan financial technology (fintech) untuk merealisasikan rencana tersebut. Melalui aplikasi itu, lanjut Roby, Mitra Komunikasi ingin mencoba untuk membuka akses permodalan kepada rekan mitra pengecer agar mereka bisa mendapatkan varian produk yang lebih banyak dan sesuai dengan permintaan pelanggan mereka.
Roby menyebut, tahun ini pihaknya memiliki rencana untuk menambah area pemasaran yang saat ini tengah digodok, yakni di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Adapun saat ini, lanjutnya Mitra Komunikasi sudah memiliki 150,000 mitra yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Bali.
"Kami targetkan untuk bisa naik 16,67% menjadi 175.000 mitra. Kami juga baru - baru ini meresmikan penambahan outlet baru di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur," tambah Roby.
Dia menyebut, sebagian besar pendapatan perusahaan atau sekitar 95% disumbang dari distribusi pulsa dan starter pack produk Telkomsel di Jawa, Bali, dan Sumatra. Adapun penjualan gadget seperti handphone dan tablet dari Samsung, Oppo, dan Huawei masih berkontribusi cukup kecil terhadap penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
