Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengaku belum mendapat penawaran sekitar 15%-20% saham PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang rencananya akan dilepas oleh induk usahanya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
“Kami belum menerima penawaran,” ujar Hendra Purnama, Direktur Investasi Mitratel secara singkat kepada Kontan.co.id, Senin (20/6).
Ia menambahkan, sejatinya Mitratel tentu sudah memiliki rencana anorganik seperti akuisisi infrastruktur menara telekomunikasi milik perusahaan lain. Hanya saja, Mitratel belum bisa mengungkapkan rencana tersebut secara gamblang.
Baca Juga: Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Menganggarkan Dana Buyback Saham Rp 1 Triliun
Terlepas dari itu, sudah dipastikan bahwa sebagian dari dana Initial Public Offering (IPO) Mitratel di tahun lalu akan digunakan untuk ekspansi bisnis secara anorganik. “Sekitar 50% dari dana IPO kami adalah untuk ekspansi anorganik dengan target 6.000 menara sampai tahun 2023-2024,” ungkap dia.
Asal tahu saja, Mitratel telah resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2021 dan memperoleh dana segar sebanyak Rp 18,79 triliun. Sebanyak 40% dana IPO tersebut akan digunakan untuk pengembangan organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan lainnya. Saat ini, Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi di Indonesia.
Sementara itu, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (16/6) pekan lalu, TOWR tengah bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk penjualan sebagian saham Protelindo. Pihak TOWR sendiri menargetkan dana US$ 1 miliar dari hasil penjualan saham tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News