kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MNC Energy Investments (IATA) Temukan Cadangan Batubara Baru


Senin, 09 Mei 2022 / 10:04 WIB
MNC Energy Investments (IATA) Temukan Cadangan Batubara Baru
ILUSTRASI. terminal batubara PT MNC Energy Investments Tbk (IATA)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menemukan cadangan terbukti batubara baru atas salah satu Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru saja diakuisisi oleh IATA, yakni PT Arthaco Prima Energy (APE).

Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) menemukan cadangan 20,58 juta metrik ton (MT) dengan GAR 3.250 kg per kcal pada pengeboran Tahap 1 di lahan seluas 380 hektare (Ha), dari total area cadangan saat ini 2.059 Ha. Sumber daya batubara Tahap 1 mencapai 138,85 juta MT.

Menggunakan harga batubara acuan (HBA) rata-rata dari tahun 2000 sampai dengan April 2022, kegiatan penambangan Arthaco Prima Energy akan menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 56,6 juta.

Internal Rate of Return (IRR) yang dihasilkan sebesar 56,5%, Break Even Point (BEP) sebesar 5,2 juta MT dan Payback Period pada 1,87 tahun.

“Tentunya jika harga batubara bertahan seperti sekarang, NPV di atas akan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat,” terang Natassha Yunita, Head of Investor Relation IATA, Senin (9/5).

Baca Juga: Punya Valuasi Murah, Simak Rekomendasi Saham MNC Energy Investment (IATA)

Manajemen  menyebut, temuan cadangan dan sumber daya masih akan terus bertambah karena pengeboran Tahap 1 yang dilakukan hanya kurang dari 20% area IUP Arthaco Prima Energy yang dapat ditambang.

Pengeboran Tahap 2 dan Tahap 3 rencananya akan selesai pada kuartal ini. Arthaco Prima Energy telah memiliki IUP operasi produksi dengan luas 15.000 Ha di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.

Lokasi tambang Arthaco Prima Energy hanya 12,5 km dari sungai dan sekitar 108 km ke area transshipment di pelabuhan Tanjung Buyut. Arthaco Prima Energy direncanakan memulai produksi pada kuartal keempat 2022.

Dengan tambahan laporan KCMI ini, cadangan batubara terbukti dari Sembilan IUP yang dimiliki oleh IATA naik menjadi 158,68 juta MT dari sebelumnya 138,1 juta MT. Angka tersebut belum memperhitungkan tambahan cadangan dari IUP Arthaco Prima Energy yang lebih dari 80% lahannya belum dilakukan pengeboran.

 

Angka ini juga belum memasukkan cadangan dari IUP PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal – South (BSPC-S), PT Putra Mandiri Coal (PUMCO), PT Primaraya Energi (PE), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), serta PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP) yang sama sekali belum dilakukan pengeboran.

Kegiatan pengeboran akan terus dilanjutkan dan cadangan akan terus bertambah jika hasil eksplorasi menunjukkan temuan batubara. “Manajemen memperkiraan cadangan batubara untuk semua IUP mencapai minimal 600 juta MT,” terang manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×