Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Rencana PT Modernland Realty Tbk mengakuisisi perusahaan properti akan terealisasi dalam waktu dekat. Pengembang properti berkode saham MDLN ini telah memiliki amunisi untuk melancarkan aksi anorganik tersebut. Modernland akan mengantongi dana segar senilai US$ 300 juta dari penerbitan obligasi global.
Jika tidak ada aral melintang, fulus tersebut sudah bisa masuk kas perusahaan paling lambat September 2013 mendatang. Andy K. Natanael, Managing Director Urban Development Modernland Realty bila akuisisi rampung, Modernland akan meluncurkan proyek barunya paling cepat tahun 2014 atau 2015.
Adapun, lokasi yang dibidik berada di kawasan timur Jakarta. Di lahan tersebut, sudah berdiri hunian dan fasilitas komersial. "Rencananya, kami akan menambah hunian vertikal," ujar Andy, Selasa (23/7) malam.
Namun, Andy masih merahasiakan identitas perusahaan properti yang akan diakuisisi. Berdasarkan catatan KONTAN, lahan yang dimiliki perusahaan itu memiliki luas hingga 1.300 hektare (ha).
Selain mengakuisisi lahan untuk proyek baru, Modernland Realty juga berniat menambah jumlah persediaan lahan (landbank) di Modern Cikande Industrial Estate, Cikande, Serang seluas 1.000 ha. Saat ini, kawasan industri tersebut sudah memiliki luas 1.000 ha. Sehingga nantinya luas secara keseluruhan bakal bertambah menjadi 2.000 ha. Cuma, Andy tidak menyebut nilai investasi yang disiapkan.
Yang jelas, sumber dana untuk menambah lahan tersebut tidak berasal dari obligasi global. Perusahaan itu akan melakukan penambahan lahan secara bertahap. Lebih lanjut, manajemen MDLN juga tergiur untuk menguasai lahan di luar Jabodetabek. "Kami akan membangun hospitality untuk mengerek recurring income," jelas Andy.
Sekedar informasi, saat ini, porsi pendapatan berulang (recurring income) MDLN masih kecil, yakni sekitar 5%. Beberapa proyek yang menyumbang pendapatan berulang MDLN antara lain Padang Golf Modern dan Hotel Novotel Gajah Mada.
MDLN berupaya bisa mengerek porsi recurring income menjadi 10%.Demi mewujudkan hal itu, MDLN akan membangun pabrik yang selanjutnya akan disewakan. Selain itu, perusahaan juga akan membangun hotel bintang lima. Keduanya akan dibangun di pada semester II-2013 mendatang.
Pengembang properti ini perlu melakukan akuisisi lahan menyusul landbank yang tersisa di perumahan Kota Modern dan Modernhill, Tangerang, menyusut. Sisa lahan di Kota Modern sekitar 28 ha. Sementara di Modern Hill hanya tinggal 12 ha.
Setiap tahun, Modernland Realty menggarap lahan sedikitnya tiga ha sampai empat ha. "Tahun ini, kami lebih banyak merilis ruko," tutur Andy. Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan lantaran rasio jumlah hunian dengan ruko di Kota Modern yang sebesar 1:7 dinilai belum cukup. Sehingga, pengembangan dinilai perlu dilakukan.
Perusahaan itu belum akan merilis proyek selain kluster perumahan dan ruko. Tapi, proyek teranyar Modernland adalah kondotel yang ada di Kota Modern. Proyek ini rencananya baru akan dibangun awal tahun 2014 mendatang.
Pengelolaan kondotel tersebut nantinya akan diserahkan pada operator hotel bertaraf internasional. Namun, Andy belum mau bilang secara mendetail terkait investasi proyek itu. Ia beralasan, proses desain masih berlangsung. Sepanjang enam bulan pertama 2013, MDLN mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News