kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Moeldoko sebut 3 faktor mengapa harus kembangkan ekosistem kendaraan listrik


Rabu, 14 Juli 2021 / 20:35 WIB
Moeldoko sebut 3 faktor mengapa harus kembangkan ekosistem kendaraan listrik
ILUSTRASI. Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Jokowi telah meneken Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Dengan kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), meningkatkan kualitas udara, serta berpeluang bagi Indonesia untuk menjadi basis produksi dan ekspor KBLBB.

"Menindaklanjuti hal tersebut, seluruh lembaga teknis sudah menyiapkan peraturan turunan untuk operasionalisasi percepatan program KLBB itu. Hanya saja pelaku industri KBLBB dalam negeri saat ini masih menunggu kebijakan mengenai insentif fiskal, yang mana merupakan kunci untuk mendorong investasi dan pengembangan industru KBLBB tersebut," kata Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7).

Moeldoko mengungkapkan, setidaknya ada tiga alasan yang mendukung Indonesia untuk mengembangkan kendaraan berbasis listrik. Pertama, aspek lingkungan, yang juga berkesinambungan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi Co2 hingga 29% pada 2030 mendatang.

Baca Juga: Hyundai berencana luncurkan mobil listrik yang diproduksi di Indonesia tahun depan

Kedua, aspek efisiensi dan ketahanan energi nasional. Moeldoko berujar, impor BBM Indonesia saat ini masih tergolong besar yakni sebanyak 600.000 barrel setiap hari. Hal tersebut telah menyedot cukup besar devisa negara. Belum lagi, konsumsi BBM disebut kian meningkat seiring dengan tumbuhnya daya beli masyarakat akan kendaraan bermotor.

"Kalau tidak segera diantisipasi maka impor BBM kita dari tahun ke tahun akan semakin tinggi," ujarnya.  

Moeldoko melanjutkan, pengembangkan kendaraan listrik juga bisa meningkatkan penggunaan listrik negara menjadi lebih optimum.

"Indonesia punya program pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW) untuk itu kalau mobil listrik segera bisa dioperasionalkan, maka utility dari cadangan PLN kita menjadi terserap dengan baik," lanjutnya.

Terakhir, dari aspek peningkatan kapasitas industri nasional. Dia bilang, pengembangan mobil listrik dapat mendorong penguasaan teknologi industri dan rancang bangun kendaraan nasional. Sehingga Indonesia pun berpotensi untuk menjadi basis produksi dan ekspor KBLBB.

Selanjutnya: Moeldoko: Insentif sangat penting untuk kembangkan ekosistem kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×