kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Monorail Bandung dibangun Juli 2014


Kamis, 03 Oktober 2013 / 10:30 WIB
Monorail Bandung dibangun Juli 2014
ILUSTRASI. Gerd Anxiety yang Rentan Terjadi di Usia Muda


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Proyek pembangunan monorail di kawasan Bandung Raya dipastikan bakal dimulai pada Juli 2014. Untuk memastikan pelaksanaan proyek senilai Rp 10 triliun itu, pemerintah Indonesia dan pemerintah Cina akan menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan monorail tersebut di Jakarta, Kamis (3/10) hari ini.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan monorail di kawasan Bandung Raya itu merupakan satu dari 23 kerja sama bilateral yang akan ditandatangani pemerintah Indonesia dengan pemerintah Cina di Jakarta. Penandatanganan ini akan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Untuk Pemprov Jabar penandatanganannya akan diwakili oleh BUMD PT Jasa Sarana dan dari pihak swasta oleh Panghegar Grup melalui PT Sarana Infrastruktur Indonesia. Adapun dari pihak swasta China diwakili CMC (China National Machinery Import and Export Corporation)," kata Heryawan saat jumpa pers di Bandung, Rabu (2/10) kemarin.

Menurut Heryawan, perjanjian itu akan menjadi payung hukum dalam pengerjaan proyek besar tersebut. Terkait proyek ini sebelumnya telah ditandatangani MoU antara Pemprov Jabar dan CMC tentang pembuatan masterplan penyusunan rencana induk transportasi Bandung Raya. Pembuatan masterplan senilai Rp 58 miliar itu biayanya ditanggung oleh CMC.

Heryawan mengatakan, pembangunan monorail ini akan dilakukan lima tahap. Untuk tahap pertama dari Tanjungsari-Gedebage, tahap kedua Gedebage-Cimahi, tahap ketiga Cimahi- Padalarang, tahap keempat Leuwipanjang-Dago dan Leuwipanjang-Soreang serta tahap kelima Gedebage-Majalaya.

"Untuk tahap pertama direncanakan rampung pada 2016, sedangkan secara keseluruhan pembangunan monorail ini akan rampung pada 2025," kata Gubernur.

Heryawan mengatakan, saat ini tim dari Indonesia dan Cina sedang menyiapkan masterplan dan mengerjakan studi kelayakan pembangunan monorail tersebut. Direncanakan masterplan dan studi kelayakan itu rampung pada Maret 2014. Dengan demikian pelaksanaan proyek bisa dimulai pada Juli 2014.

"Sejak MoU ditandatangani tim sudah bergerak. Sementara ini tim Indonesia berkantor di Bandung dan tim Cina berkantor di Jakarta. Nanti pada saatnya akan ngantor bersama di Bandung," kata Gubernur.

Pembangunan monorail yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 10 triliun ini dilakukan oleh CMC bekerjasama dengan swasta lokal yang dimotori Panghegar Group. Pemprov Jabar kata Heryawan, tidak akan mengeluarkan dana sepeser pun.

"Biayanya sepenuhnya dari swasta, kami hanya memfasilitasi lahannya saja. Nanti kalau monorailnya sudah terbangun, kami yang akan membuat regulasi untuk menentukan besaran tarifnya," kata Gubernur.

Gubernur mengatakan, pihaknya memilih membangun moda transportasi massal monorail karena tidak akan memakan lahan yang luas. Pembebasan lahan milik warga sedapat mungkin dihindari. Untuk itu jalur yang akan dilalui monorail ini sebagian besar akan menggunakan jalan raya yang sudah ada.

"Monorail tidak akan menggusur banyak lahan. Yang digunakan sedikit saja, cuma masang tiangnya saja. Jadi kalau, misalnya, melewati sawah pun, sawahnya masih bisa berproduksi," kata Heryawan.

Gubernur mengatakan, pembangunan monorail ini merupakan kerja sama swasta dengan swasta atau bisnis to bisnis. Ini artinya sumber dana dan proses pembangunannya oleh swasta sehingga proses pembangunannya diharapkan bisa lebih cepat.

"Kalau anggarannya dari APBD atau APBN pasti lama. Harus ada proses penganggaran dulu, harus ada persetujuan dewan dulu, rumitlah. Kalau ini kan simpel, swasta yang menanggung biayanya sekaligus swasta pula yang membangunnya," kata Heryawan. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×