Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Toyota Motor Corp mengumumkan akhir pekan lalu, akan berinvestasi US$ 1 miliar di perusahaan transportasi online asal Singapura, Grab Holdings Inc dengan tujuan memperluas kolaborasi di Asia Tenggara. Lembaga pemeringkat Moody's menilai, ini merupakan kredit positif bagi Toyota.
Kesepakatan ini akan menambah bisnis Toyota di luar model bisnis tradisional. Sedangkan Grab, bisa mendapatkan keuntungan dari kemampuan teknologi mumpuni Toyota.
Perekam jejak buatan Toyota yang dipasang di kendaraan pengemudi Grab, akan mengumpulkan data di Asia Tenggara, sehingga ke depan bisa menghubungkan kebutuhan pengemudi dengan layanan Toyota lainnya. Misalnya, asuransi kendaraan, pembiayaan kendaraan, atau jasa dan produk pemeliharaan kendaraan.
Banyak digunakan oleh kaum muda, jasa kendaraan ride-hailing makin populer di Asia Tenggara. Moody's berharap, investasi ini bisa mendorong penjualan mobil baru Toyota ketika permintaan akan mobil turun lantaran banyak orang lebih mengandalkan jasa transportasi online.
Selain itu, penguatan di Asia Tenggara diperlukan sementara perusahaan tengah berjuang mempertahankan margin otomotif di pasar Amerika Utara karena turunnya permintaan mobil penumpang.
"Kami mengestimasi, Toyota menguasai 25% pangsa pasar di Asia Tenggara, dan menjadikan kawasan ini penting bagi perusahaan," kata Motoki Yanase, Vice President- Senior Credit Officer, Corporate Finance Group, Moody's Japan K.K, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (16/6).
Menurut dia, investasi Toyota di Grab senilai US$ 1 miliar ini kecil. Moody's menghitung, cash flow Toyota di tahun fiskal 2018 (berakhir Maret 2019) mencapai US$ 23 miliar.
Moody's memperkirakan, margin otomotif toyota dihitung dari EBITDA di kisaran 8%, seperti dua tahun sebelumnya, tapi masih lebih lesu dibanding tahun 2016 yang mencapai 10,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News