kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Motor diesel lokal mengincar pasar ekspor


Rabu, 22 Juni 2011 / 17:33 WIB
ILUSTRASI. Pemuda ini rakit modifikasi Batmobile selama 10 bulan, segini ongkosnya.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Motor diesel lokal pertama yang dimiliki Indonesia bukan hanya akan dipasarkan di dalam negeri tapi juga mengincar pasar ekspor. Motor diesel buatan PT Tri Ratna Diesel Indonesia itu rencananya sekitar 50% akan diekspor ke Thailand, India dan Filipina.

Mesin diesel bermerek Diamond itu diluncurkan pertama kali pada saat pembukaan pameran industri permesinan dan alat transportasi, Selasa (21/6).

Direktur PT Tri Ratna Diesel Indonesia, Robert Sumar mengatakan, motor diesel produksi Tri Ratna mengincar pasar dalam negeri yang sangat besar. "Tiap tahun kebutuhan motor diesel di dalam negeri mencapai 100.000 unit," kata Robert.

Kapasitas produksi pabrik mereka di Gresik sendiri saat ini mencapai 20.000 unit per tahun. Rencananya, produksi mereka setengahnya akan diekspor ke beberapa negara. Ekspor akan dilakukan ke Thailand, India dan Filipina.

Jika pasar menyerap dengan baik, maka Tri Ratna akan meningkatkan kapasitas produksinya. Namun ia berharap ada insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah.

Robert mengatakan pengembangan motor diesel itu dilakukan setelah kerjasama mereka dengan prinsipal dari Jepang, Mitsubishi Heavy Industries sejak tahun 1978 berakhir 10 tahun yang lalu. Untuk mengembangkan dan memproduksi motor diesel dalam negeri itu, Robert mengatakan investasi awal yang dibutuhkan sekitar Rp 10 miliar.

Menurut Robert pengembangan dan produksi motor diesel itu dari awal melibatkan pemasok dan subkontraktor domestik. Diamond menurutnya memiliki kandungan lokal sebesar 67,52%. Komponen yang masih harus diimpor di antaranya bearing, fuel injection dan nozzle dari Jepang dan India serta aluminium die casting dan forging parts dari Thailand.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan, pemerintah sangat mendukung produk dalam negeri. Langkah yang dilakukan di antaranya dengan ikut mempromosikan mesin buatan dalam negeri kepada pasar dalam dan luar negeri. "Tapi kandungan lokalnya harus terus ditingkatkan," kata Hidayat.

Bentuk promosi yang dilakukan salah satunya adalah melalui pameran produk dalam negeri yang rutin digelar di kantor Kementerian Perindustrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×