kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mulai Mei 2020, asosiasi feri pastikan tak mau angkut truk ODOL


Rabu, 26 Februari 2020 / 09:37 WIB
Mulai Mei 2020, asosiasi feri pastikan tak mau angkut truk ODOL
ILUSTRASI. Ilustrasi truk ODOL. KONTAN/Baihaki


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pemilik Kapal Ferry Nasional Indonesia atau Indonesian National Ferryowners Association (INFA) memastikan tak akan melayani penyeberangan untuk truk bermuatan berlebih atau Over Dimension Over Load (ODOL) mulai 1 Mei 2020. Aturan tersebut akan mulai diterapkan di Pelabuhan Merak dan Bakaheuni. 

“Kapal-kapal ferry yang ada tidak akan menyeberangkan kendaraan tersebut (ODOL) dari Merak ke Bakauheni maupun sebaliknya,” ujar Ketua Umum INFA Eddy Oetomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/2/2020). 

Baca Juga: Asaki sambut positif pelonggaran ketentuan Zero ODOL bagi industri keramik

Eddy menambahkan, mengangkut truk kelebihan muatan dapat merusak rampdoor dan mobile bridge. Bila hal tersebut terjadi, maka bisa mengganggu proses embarkasi dan debarkasi (loading dan unloading) muatan kendaraan dari dan ke kapal ferry. Selain itu, truk ODOL juga dapat mempengaruhi keselamatan penyeberangan karena bisa membuat keseimbangan kapal terganggu. 

“Bila rampdoor kapal patah, biayanya dapat mencapai miliaran rupiah. Ini harus ditanggung pengusaha kapal ferry. Belum lagi bila untuk memperbaiki kerusakan tersebut harus mengorbankan waktu operasi kapal ferry yang bersangkutan,” kata Eddy. 

Baca Juga: Larangan truk over dimension dan over loading (ODOL) ditunda sampai 2023

Eddy menilai penerapan pelarangan kendaraan bermuatan berlebih di pelabuhan akan tepat sasaran. “Karena pelabuhan penyeberangan sebagai simpul transportasi yang dapat menjaring pelanggaran ODOL untuk tidak melanjutkan perjalanan (memutus mata rantai pelanggaran ODOL),” ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asosiasi Feri Tak Mau Angkut Truk ODOL Mulai Mei 2020"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×