Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) mengendus pemulihan pada pasar otomotif di paruh kedua tahun ini. Indikasi ini tercermin dari kinerja penjualan otomotif CARS yang tumbuh secara bulanan pada beberapa bulan terakhir.
Investor Relations CARS Yosef mengatakan, volume penjualan mobil perusahaan di bulan Juli 2020 mencapai 767 unit. Angka tersebut bertumbuh 13,12% bila dibandingkan realisasi penjualan bulan Juni 2020 yang mencapai 678 unit. Volume penjualan di bulan Juni 2020 sebenarnya tumbuh 62% dibandingkan realisasi bulan Mei 2020.
“Agustus masih difinalisasi dengan data market, namun jika dibandingkan kuartal 2 terlihat lebih baik,” ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/9).
Sebagai informasi, lini usaha penjualan mobil merupakan kontributor terbesar pendapatan perusahaan. Pada enam bulan pertama tahun ini, lini usaha tersebut menyumbang Rp 1,40 triliun atau setara dengan 62,50% dari total penjualan perusahaan.
Baca Juga: Penjualan otomotif lesu, Bintraco Dharma (CARS) harus merugi
Sementara sekitar 37,50% dari total pendapatan, diperoleh dari bisnis suku cadang, sewa operasi, pembiayaan konsumen, dan purnajual.
Meski mencatatkan kenaikan penjualan, Yosef menilai bahwa pencapaian kinerja perusahaan sejauh ini masih belum bisa disamakan dengan pencapaian perusahaan pada saat kondisi normal.
Oleh karenanya, dengan memperhitungkan kondisi bisnis yang belum sepenuhnya pulih di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Yosef memperkirakan bahwa pertumbuhan kinerja pendapatan masih akan sulit untuk dikejar di kuartal ketiga tahun ini.
Meski begitu, CARS masih akan berupaya mengejar pertumbuhan kinerja sampai tutup tahun nanti. Strateginya, CARS akan meningkatkan intensitas komunikasi dengan pelanggan melalui beragam media seperti aplikasi Nasmoco, website andalanku.id, carsworld.id, hingga sosial media perusahaan. Pesan yang dikomunikasikan antara lain seperti promo-promo penjualan dan lain-lain.
Selain itu, untuk menggenjot kinerja lini usaha purnajual, CARS juga akan memperkuat layanan home service hingga pick up delivery untuk mengakomodasi pelanggan yang enggan keluar rumah.
Semua strategi di atas tentunya akan dibarengi dengan upaya peningkatan efisiensi guna mengungkit kinerja bottom line. Beberapa contoh upaya yang ditempuh di antaranya ialah mengurangi jumlah karyawan kontrak dengan tidak meneruskan kontrak yang telah berakhir serta melakukan perampingan organisasi.
Bicara soal agenda ekspansi, Yosef berujar bahwa perusahaan belum berencana melakukan perubahan signifikan terhadap anggaran belanja modal alias capital expenditure yang telah dianggarkan sebelumnya.
Baca Juga: Bintraco Dharma (CARS) serap capex Rp 72 miliar hingga Maret 2020, untuk apa saja?
Sedikit kilas balik, CARS menganggarkan capex sebesar Rp 150 miliar pada tahun ini. Sampai Maret 2020 lalu, CARS telah menyerap kurang lebih Rp 72 miliar atau setara dengan sekitar 49,33% dari total anggaran capex tahun ini.
Rinciannya, dana capex yang sudah diserap digunakan untuk merenovasi diler sebesar Rp 3 miliar, untuk segmen purnajual sebesar Rp 3 miliar. Selain itu, di luar yang telah dianggarkan sebelumnya, CARS melakukan penambahan 175 unit kendaraan rental. Ekspansi tersebut menghabiskan dana Rp 66 miliar.
Di luar capex, CARS juga telah merampungkan pembelian tanah untuk lokasi penyimpanan persediaan mobil senilai Rp 150 miliar. Namun, pembelian ini merupakan transaksi afiliasi dengan pemegang saham dari rencana yang tertunda tahun lalu.
Meski belum melakukan perubahan signifikan, Yosef mengaku belum bisa memastikan apakah seluruh anggaran capex akan diserap sepenuhnya atau tidak sampai tutup tahun nanti.
“Kami akan lihat perkembangan yang terjadi di lapangan,” pungkas dia.
Selanjutnya: Akibat corona, penjualan mobil Bintraco Dharma (CARS) turun 46% pada semester I-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News