kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai menggeliat, KEK Kendal telah diisi 61 tenant


Sabtu, 15 Februari 2020 / 08:15 WIB
Mulai menggeliat, KEK Kendal telah diisi 61 tenant


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KENDAL. Kegiatan industri terus semakin terlihat geliatnya di Kawasan Industri Kendal. Asal tahu saja, kawasan yang disebut-sebut sebagai kawasan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah (Jateng) ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Desember 2019 lalu.

Keputusan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah yang diundangkan pada 18 Desember 2019 silam.

Sebagai informasi, Kawasan Industri Kendal merupakan kawasan yang dikelola oleh PT Kendal Industrial Park (KIP) yang juga merupakan joint venture antara dua pengembang industri di Asia Tenggara yaitu Sembcorp Development Ltd dan PT Kawasa Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Baca Juga: Jababeka perkuat pasar properti di Timur Jakarta

Kawasan ini dinilai keunggulan geokonomi lantaran memiliki posisi yang berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani, Pelabuhan Internasional Tanjung Emas, dan dilalui oleh jalur tol Semarang-Pejagan yang notabenenya merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, jalur Pantai Utara Jawa, serta dilewati Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya.

Beberapa lahan terlihat sudah diisi oleh beberapa pabrik. Sesekali terlihat terdapat beberapa petugas keamanan berlalu-lalang keluar masuk arena pabrik tempat mereka bekerja.

Tak melulu diramaikan oleh aktivitas industri, kawasan tersebut juga kerap dijadikan sebagai tempat berolahraga oleh penduduk sekitar di hari Minggu. Di Minggu pagi, ada saja warga dengan pakaian olah raga yang terlihat sedang bersepeda atau sekadar jalan atau lari pagi.

Maklum saja, kawasan ini memang terletak tidak jauh dari pemukiman warga. Di sebelah timur, kawasan ini berbatasan dengan Desa Krajan Kulon, Desa Wonorejo, dan Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu.

Di sebelah selatan, KEK Kendal berbatasan dengan Desa Kumpulrejo, Desa Sarirejo, Desa Karangtengah, dan Desa Krajan Kulon Kecamatan Kaliwungu. Pada sisi Barat, kawasan ini berbatasan dengan Desa Brangsong dan Desa Purwokerto, Kecamatan Brangsong. Sementara itu, sebelah utara kawasan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Baca Juga: Tingkatkan investasi dari Korea Selatan, ini upaya yang dilakukan pemerintah

Meski begitu, penggunaan lahan di KEK Kendal belum maksimal. Pasalnya, di sela-sela bangunan pabrik, masih terdapat pula beberapa lahan kosong yang ditumbuhi rumput liar.

Menurut keterangan Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda, sejauh sudah terdapat 61 pelaku usaha atau tenant yang mengisi kawasan tersebut. Para penyewa berasal dari China, Taiwan, Indonesia, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang , dan Malaysia.

“Delapan sudah operasi, 6 under construction,” jelas Muljadi ketika dihubungi Kontan.co.id.

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) tak ambil pusing soal PSAK 72

Dalam hal ini, China, Taiwan, dan Indonesia menjadi tiga negara dengan penggunaan lahan terbesar sejauh ini di kawasan tersebut.

Dilihat dari sektornya, KEK Kendal lebih banyak diisi oleh sektor-sektor yang bersifat padat karya. Dalam hal ini, tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi sektor yang mendominasi penggunaan lahan di KEK Kendal dengan porsi sekitar 33% dari seluruh tenant yang ada.

Sementara itu, posisi kedua dan ketiga diisi oleh sektor elektronik dengan porsi 15% dan sektor kemasan atawa packaging dengan porsi sekitar 12%. Berdasarkan proyeksi yang diberikan oleh para tenant, sebanyak 61 tenant yang ada diperkirakan akan menyerap hingga kurang lebih 15.000 tenaga kerja.

Seiring dengan adanya 61 tenant yang sudah masuk, maka tercatat 127 hektar (ha) sudah lahan yang telah terjual. Sementara lahan KIP sendiri saat ini telah memiliki lahan dengan luas sekitar 700 ha. Ke depannya, KIP berencana kembali memperluas lahan hingga menjadi 860 ha untuk tahap I.

Sayangnya, Muljadi masih enggan menyampaikan kapan tenggar waktu atawa target penyelesaian dari perluasan lahan tahap I tersebut. “Belum dapat kami sampaikan saat ini,” ujar Muljadi.

Baca Juga: Singapura serius membangun kawasan ekonomi khusus di kawasan industri Kendal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×