Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Masalah cuaca rupanya mengganjal produksi jagung di sejumlah negara produsen seperti China.
Negeri Tirai Bambu dilanda kekeringan yang cukup hebat. Dus, produksi jagung dari China pun mengkerut. Untuk menambalnya, China bakal mengimpor jagung dari pasar internasional; terutama untuk pakan.
Menurut catatan USDA, pada 13 Mei 2010 China telah mengimpor 396.000 ton jagung, padahal di bulan April, tepatnya tanggal 28 April 2010, sudah ada pembelian sebesar 115.000 ton. Jadi sepanjang Mei 2010, impor jagung China sudah mencapai 511.000 ton.
“Jika dalam dua tahun berturut-turut (periode 2010/2011) China mengalami cuaca buruk, maka China perlu mengimpor jagung dalam jumlah yang banyak,” ujar Robert Day, General Manager Cargill Inc China Selatan seperti yang dikutip Bloomberg.
Bahkan ia memperkirakan, China bisa menjadi negara net importir jagung di masa mendatang.
Sejumlah negara tengah menggenjot produksi jagungnya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Asal tahu saja, selain untuk pangan, jagung juga dikonsumsi untuk pakan ternak. Belakangan, jagung jamak digunakan sebagai bahan dasar bioetanol untuk sumber energi alternatif pengganti minyak bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News