kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Musim panen yang tak lagi memanen


Rabu, 27 Juli 2016 / 17:04 WIB
Musim panen yang tak lagi memanen


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Mohammad Masykur tak habis pikir. Musim panen raya padi yang biasanya juga jadi masa panen penjualan buat PT Yamaha Indonesia Motor MFG tak terjadi tahun ini.

Assistant General Manager Marketing Yamaha Indonesia ini bilang, panen raya padi yang berlangsung selama Maret hingga April lalu tak juga mengangkat penjualan sepeda motor perusahaannya.

Padahal, selama ini penjualan bulanan Yamaha selalu melonjak tinggi kala panen raya padi dibanding bulan-bulan lainnya. Maklum, banyak petani “kaya” mendadak berkat panen.

Dan, motor baru jadi salah satu barang yang dibeli oleh mereka dengan uang hasil panen.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan motor Yamaha selama April tahun ini hanya 120.158 unit. Raihan itu jauh di bawah penjualan di bulan yang sama tahun lalu mencapai 172.743 unit.

Sedang penjualan sepanjang Januari–April 2016 sebanyak 479.933 unit. Dengan angka ini Yamaha menguasai 24,21% pangsa pasar motor.

Tambah lagi, harga komoditas yang rendah berpengaruh ke pekebun, seperti kelapa sawit dan karet. “Habis panen biasanya mereka bisa beli dua sampai tiga motor, tapi tahun ini tidak beli sama sekali,” ujar Masykur ke KONTAN.

Yamaha Indonesia pun mengubah strategi dagangnya. Pabrikan motor asal Jepang ini tak lagi merilis banyak model baru seperti tahun lalu.

Habis, jurus itu tak banyak membantu. Tahun lalu angka penjualan Yamaha jauh di bawah target, hanya 1,8 juta unit.

Target di 2015 mencapai 2,5 juta unit. Alhasil, “Tahun ini kami puasa, tidak banyak mengeluarkan model baru,” kata Masykur.

Sejauh ini Yamaha baru meluncurkan matik New Fino 125 Blue Core dan Aerox 125LC dan motor sport Xabre 150 pada Januari lalu. Kemudian, keluar motor sport YZF-R15 Ohlins Special Edition yang menggandeng Ohlins, produsen suspensi asal Swedia.

Disusul multi-use bike MT-09 Tracer pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 April lalu. Sedang tahun lalu, hingga April saja Yamaha sudah mengeluarkan lebih dari lima model gres.

Strategi Yamaha Indonesia lainnya untuk menggenjot penjualan adalah: lebih mendekatkan diri ke pasar.

Jurus pertama, mereka menyeragamkan standar operasional prosedur (SOP) kios-kios motor yang merupakan kepanjangan tangan dari diler. “Ini penting agar pengetahuan mereka terhadap produk Yamaha sama dengan diler,” ucap Masykur.

Kios-kios ini kebanyakan tidak hanya menjual motor Yamaha, juga merek lain. Nah, bagi pemilik gerai yang mau hanya menawarkan kuda besi besutan Yamaha, Yamaha Indonesia akan memberi media promosi seperti papan nama.

Buat Yamaha Indonesia, peran kios-kios motor ini sangat penting sebagai salah satu saluran alias channel pemasaran. Mereka bisa mendekatkan pelayanan Yamaha kepada masyarakat, khususnya di daerah pinggiran dan pelosok yang belum terjangkau diler.

“Diler yang banyak di kota kecamatan membuat akses masyarakat jadi cukup jauh. Jadi, kami mendekatkan diri melalui channel ini,” ujar Masykur.

NMAX jadi sales point

Strategi Yamaha Indonesia yang ingin mendekat ke pasar lewat kios motor juga berangkat dari hasil survei mereka. Survei menunjukkan, tren gaya hidup yang menuntut segala sesuatu yang serba praktis termasuk dalam berbelanja.

Saat ini, banyak orang yang tak mau lagi belanja ke tempat-tempat yang jauh dari rumah. Tak heran, minimarket masuk ke perumahan-perumahan.

Bahkan, menurut Masykur, PT Pos Indonesia yang dulu di daerah-daerah hanya menjangkau hingga kota kecamatan dengan mendirikan Kantor Pos, sekarang masuk lebih dalam ke tingkat kelurahan lewat kemitraan bernama Agen Pos. “Kami juga akan ke arah sana lewat kios motor,” katanya.   

Cuma, Yamaha Indonesia belum menghitung berapa besar peranan kios motor terhadap penjualan mereka selama ini. Begitu juga dengan kontribusi channel itu tahun ini.

Untuk fee penjualan, Masykur mengatakan, besarannya tergantung diler, bukan Yamaha Indonesia yang menentukan. Sebab, kios motor adalah kepanjangan tangan diler.

Dalam menggarap kios motor, Masykur bilang, NMAX bakal menjadi sales point. Matik jumbo ini memang sedang naik daun.

Penjualannya terus menanjak dan jadi mesin baru penjualan Yamaha. Mulai April lalu, Yamaha Indonesia sudah melego lebih dari 20.000 unit NMAX per bulan.

Tahun lalu, rata-rata penjualan motor yang mengaspal di Indonesia pada Februari 2015 itu baru 8.000 sebulan. “Saat ini masih inden seminggu,” ungkap dia.

Jurus mendekat ke pasar kedua adalah menggelar konser musik hingga tingkat kecamatan. Kalau populasinya banyak, maka acara ini akan masuk ke tingkat kelurahan.

Sebelumnya, Yamaha Indonesia lebih fokus mengadakan konser musik di kota-kota besar dengan menampilkan band atau penyanyi papan atas seperti Noah.

Karena konser musiknya di tingkat kecamatan atau kelurahan, Yamaha Indonesia tidak menampilkan band atau penyanyi ibukota, cukup musisi lokal saja.

“Yang penting ada event. Promosi mendekat ke konsumen ini untuk menjemput bola,” kata Masykur. Sekaligus untuk mendongkrak kesadaran merek atawa brand awareness.

Dengan berbagai strategi itu, Yamaha Indonesia menargetkan penjualan motor sebanyak dua juta unit tahun ini. Mereka optimistis target itu bisa terealisasi di ujung tahun nanti.

Kalau tercapai, mesin motor Yamaha menderu kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×