kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MYOH bakal ekspansi ke nikel, berharap bisa pasok bahan baku ke pabrik baterai LG


Kamis, 28 Oktober 2021 / 08:56 WIB
MYOH bakal ekspansi ke nikel, berharap bisa pasok bahan baku ke pabrik baterai LG
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk akan terus mengembangkan bisnis demi menjaga kinerja. Hingga kuartal III-2021 MYOH meraih laba bersih US$ 21,3 juta, atau naik 48,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan perusahaan hingga akhir September 2021 US$ 120 juta.

Gilbert Markus Nisahpih, Direktur Pengembangan Bisnis PT Samindo Resources Tbk (MYOH) bilang, kenaikan laba bersih diperoleh dari upaya efisiensi dari layanan jasa dan efektivitas operasional yang dilakukan Samindo. "Kami terus memperbaiki cara bekerja, dari pengangkutan sampai dengan pengerukan. Hasilnya efesiensi BBM terjadi," terang dia, Rabu (27/). 

Dia menjabarkan, program efisiensi sudah diinisiasi awal 2020 dengan mengusung tiga strategi, yaitu melakukan analisis perilaku biaya, memperkuat pemeliharaan mandiri serta menyelaraskan penyediaan barang dan jasa di seluruh entitas perseroan. 

Terkait pemeliharaan mandiri, perseroan memberikan perhatian yang cukup besar, mengingat porsi biaya pemeliharaan alat berat hingga mencapai 20% dari total beban pokok penjualan. "Saat ini kontribusi biaya pemeliharaan alat berat turun hingga 16% dari total beban pokok penjualan,” ujar Gilbert.

Gilbert mengatakan pihaknya aka terus menjaga kinerja sekaligus melakukan diversifikasi bisnis ke nikel. Saat ini perusahaan sedang melakukan kajian untuk membeli tambang nikel atau melakukan patner. "Sudah ada yang menawarkan," kata dia.

Dia mengatakan, pihaknya percaya diri masuk ke bisnis nikel karena saat ini LG dan Hyundai sebagai perusahaan Korea Selatan sedang membangun pabrik baterai di Jawa Barat. "Samindo kan juga perusahaan Korsel. Saya kira bisa nanti memasuk bahan baku ke mereka," ujarnya.

Saat ini kebetuhan nikel sangat besar karena LG menemukan teknologi komposisi nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik mencapai 90%, kemudian mangan dan kobalt masing masing 5%."Teknologi dengan bahan baku nikel 90% hanya milik LG, China tak punya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×