kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Naik 84%, PTPN V Cetak Laba Bersih Rp 3,48 Triliun Hingga Kuartal III-2025


Jumat, 14 November 2025 / 18:55 WIB
Naik 84%, PTPN V Cetak Laba Bersih Rp 3,48 Triliun Hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Perkebunan Nusantara IV PalmCo cetak kinerja moncer usai raih laba bersih Rp 3,48 triliun per kuartal III-2025


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, bagian dari subholding PTPN III Persero, mencatat kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III-2025.

PalmCo membukukan laba bersih sebesar Rp 3,48 triliun, naik 84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan produktivitas kelapa sawit, efisiensi biaya, serta penerapan sistem digital di lini operasional.

Pendapatan konsolidasi PalmCo tercatat mencapai Rp 33,2 triliun, tumbuh 23% yoy. Dari total pendapatan tersebut, komoditas kelapa sawit menjadi penopang utama dengan kontribusi Rp 32,3 triliun atau sekitar 97%.

Baca Juga: PTPN IV Catatkan Produksi CPO 2,20 Juta Ton hingga Oktober 2025, Ini Pendorongnya

Selanjutnya, pos laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada sembilan bulan pertama 2025 mencapai Rp 7,5 triliun, meningkat 34% dengan margin EBITDA sebesar 23%.

Direktur Utama PalmCo Jatmiko K. Santosa mengatakan, lonjakan laba bersih mencerminkan hasil konkret dari strategi integrasi operasional dan digitalisasi bisnis yang mulai dijalankan sejak dua tahun terakhir.

“Produktivitas tandan buah segar dan CPO meningkat dari tahun sebelumnya, margin terjaga, dan aset perusahaan semakin efisien,” ujar Jatmiko dalam rilis yang diterimaa KONTAN, Jumat (14/11/2025).

Dari sisi operasional, produksi minyak sawit mentah (CPO) dari kebun inti PalmCo mencapai 1,5 juta ton, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara produksi dari plasma dan pihak ketiga mencapai 450.000 ton, meningkat 17%.

Asal tahu saja, secara keseluruhan perusahaan mengelola seluas 453.000 hektare tanaman sawit dan menghasilkan dengan produktivitas tandan buah segar rata-rata 14,8 ton per hektare dan rendemen minyak sawit 21,9%.

Baca Juga: Produksi Sawit Asia Tenggara diprediksi turun pada 2025–2026

Harga jual rata-rata CPO tercatat Rp 14.192 per kilogram, sementara pendapatan dari palm kernel dan karet masing-masing mencapai Rp 1,1 triliun dan Rp 0,8 triliun.

Dalam keterangannya, efisiensi biaya juga menjadi salah satu penopang utama kinerja. PalmCo memanfaatkan sistem PalmCo Business Cockpit dan Agro View, yang memungkinkan pemantauan aktivitas kebun dan pabrik secara real time. Melalui sistem ini, potensi deviasi produktivitas dan biaya bisa segera dikendalikan.

“Digitalisasi menjadi tulang punggung efisiensi kami. Sistem terpadu ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, dari kebun hingga manajemen pusat,” tambah Jatmiko.

Dia melanjutkan, sejalan dengan arahan pemerintah, BUMN tidak hanya besar secara aset, tetapi juga produktif dan menghasilkan laba yang proporsional, PalmCo menempatkan peningkatan return on asset (ROA) sebagai fokus strategis.

Baca Juga: Produsen Otomotif Tampilkan Produk Berbodi Masa Lalu Tapi Bertenaga Listrik

“Kami memahami bahwa penguatan profitabilitas berbasis produktivitas aset menjadi kunci keberlanjutan bisnis BUMN,” ujar Jatmiko.

Upaya itu ditempuh melalui efisiensi lintas proses, penguatan pasar hilir, serta pengembangan ekonomi sirkular dan diversifikasi produk turunan sawit.

Selanjutnya: PTPN IV Catatkan Produksi CPO 2,20 Juta Ton hingga Oktober 2025, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 15 November 2025: Waktunya Adaptasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×