Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina dipastikan meneken kontrak delapan blok terminasi. Nantinya yang membayar bonus tanda tangan alias signature bonus hanya Pertamina sementara sang mitra tidak.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebut ia telah meneken surat agar PT Pertamina membayar signature bonus sebelum kontrak diteken pada Jumat (20/4) pekan ini. "Saya sudah teken surat ke Pertamina agar pada Jumat nanti bisa diteken (kontraknya)," kata Djoko, Rabu (18/4).
Surat kewajiban pembayaran signature bonus tersebut hanya ditujukan kepada Pertamina. Sebab Pertamina yang akan menjadi operator di delapan blok migas terminasi.
Sementara kontraktor eksisting tidak diwajibkan membayar signature bonus. Djoko menyebutkan, kontraktor eksisting belum tentu menandatangani kontrak baru nantinya. "Kalau yang lain belum pasti. (kalau) Saya memberitahukan sesuatu yang belum diteken, salah itu," jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, signature bonus yang harus dibayar oleh Pertamina mencapai US$ 33,5 juta. Perinciannya, signature bonus Blok Tuban sebesar US$ 5 juta, Blok Ogan Komering sebesar US$ 5 juta, Blok Sanga-Sanga sebesar US$ 10 juta.
Lalu Blok Southeast Sumatera sebesar US$ 10 juta dan Blok North Sumatera Offshore sebesar US$ 1,5 juta. Blok East Kalimantan & Attaka sebesar US$ 1 juta dan Blok Tengah sebesar US$ 1 juta
Djoko mengaku, ada kontraktor eksisting yang masih berminat di delapan blok terminasi, ada juga yang tidak ingin ikut kembali mengelola blok terminasi. "Ada yang tidak mau karena gross split, ya sudah mundur," ungkap Djoko.
Data Kementerian ESDM menyebutkan, ada beberapa kontraktor eksisting yang masih berminat mengelola blok terminasi. Dalam rencana komitmen pasti dan bonus tanda tangan delapan Blok Migas, ada Petrochina International Java Ltd yang masih berminat di Blok Tuban.
Ada juga Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd yang berminat di Blok Ogan Komering, ada PT Karunia Utama Perdana dan Opicoil Houston Inc berminat di Blok Sanga-Sanga, dan PT GHJ SES Indonesia berminat di Blok North Sumatera Offshore. Seluruh kontraktor tersebut akan bermitra dengan anak usaha Pertamina. "Nanti bicara business to business (B to B) dengan Pertamina," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News