CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Nasib Fuel Pump Masih Mengawang


Senin, 09 Agustus 2010 / 07:11 WIB
Nasib Fuel Pump Masih Mengawang


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Hingga kini Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), PT Pertamina (Persero), maupun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) belum menghasilkan kesimpulan penyebab kerusakan tangki bensin alias fuel pump.

Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo mengatakan, BPH Migas dan para agen tunggal pemegang merek (ATPM) masih melanjutkan investigasi penyebab kerusakan. "Pengujian belum selesai jadi belum ketahuan apa penyebab kerusakan, kita tidak usah menuduh pihak manapunlah," ujar Jongkie kepada KONTAN, Minggu (8/8).

Pun begitu, menurut Jongkie, Pertamina tetap melanjutkan komitmennya untuk melakukan pengujian berkala terhadap kualitas bahan bakar bukan hanya di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU), tapi juga di kilang.

Sampai saat ini, ATPM menemukan sekitar 5.000 unit mobil yang mogok akibat fuel pump macet. Kerusakan ini berasal dari berbagai merek dan tahun produksi. Hampir seluruh mobil ini menggunakan Premium Pertamina sebagai bahan bakar.

Sementara Tubagus Haryono, Kepala BPH Migas mengaku, sampai saat ini pihaknya belum duduk bersama Gaikindo dan Pertamina membahas hal ini. "Diskusinya belum jadi karena belum semua hasil laboratorium dari Lembaga Minyak dan Gas Bumi kami terima," tukas Tubagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×