Reporter: Gloria Haraito | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Upaya para agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil untuk mengungkap penyebab kerusakan fuel pump terus bergulir. Salah satu ATPM yang melakukan penelitian swadaya adalah PT General Motors Indonesia (GMI).
Direktur Utama GMI Mukiat Sutikno menjelaskan, keluhan kerusakan fuel pump bergulir sejak tiga minggu silam. Sampai kini, ada lebih dari 50 pengaduan kerusakan fuel pump yang mampir ke GM. "Jumlah klaim fuel pump di atas 50 unit, tapi tidak melebihi 100 unit," ujar Mukiat kepada KONTAN, Rabu (28/7).
Kerusakan ini terjadi pada mobil buatan 2002 sampai mobil produksi 2008. Semua pompa bahan bakar yang rusak menggunakan bahan bakar Premium.
Mukiat menilai, pengaduan ini tidak wajar mengingat fuel pump seharusnya memiliki daya tahan lama. Karena itulah, GM meneliti penyebab kerusakan di laboratorium.
Hasil penelitian itu cukup mengejutkan. Peneliti menemukan bahwa di dalam bensin terdapat kandungan sulfur yang tinggi dan timbal. "Bahkan kami juga menemukan ada kandungan pasir," tutur Mukiat.
Meski demikian, Mukiat tak serta-merta menyimpulkan bahwa sumber peyebab peristiwa ini adalah kualitas Premium yang buruk. Karena, boleh jadi, standar kualitas pom bensin lah yang menyebabkan bahan yang berbahaya bagi mobil tersebut tercampur di dalam bensin.
Meski pengaduan tergolong banyak, saat ini, GM tidak menyediakan layanan derek. GM juga tetap membebankan biaya perbaikan atau penggantian fuel pump kepada pelanggan. Alasannya, sejauh ini, tidak ada kesalahan pada produk. Agar pelanggan bisa cepat mengganti fuel pump yang rusak, GM menyediakan komponen fuel pump dari pemasok lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News