CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tren Ganti Fuel Pump Taksi Putra Meningkat


Sabtu, 31 Juli 2010 / 07:18 WIB
Tren Ganti Fuel Pump Taksi Putra Meningkat


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Tren penggantian fuel pump Taksi Putra meningkat tajam dalam dua bulan terakhir ini. Pada bulan Mei, untuk per harinya, biasanya penggantian fuel pump hanya sekitar dua atau tiga unit. Namun, sepanjang bulan Juni dan Juli, penggantian fuel pump milik armadanya mencapai 30 hingga 40 unit.

Direktur Utama PT Putra Transpor Nusantara (Taksi Putra), Mubha Kahar Muang mengatakan, umur fuel pump idealnya 3 tahun. Namun, saat ini hanya berselang beberapa hari, fuel pump harus diganti. Mubha mencermati, yang paling sering berganti fuel pump adalah kendaraan keluaran diatas tahun 2005.

“Normalnya tiap bulan itu penggantian fuel pump hanya 5% hingga 7%, tapi sekarang melonjak lebih tinggi. Tren ini mulai terjadi sejak tanggal 12 Juni,” kata Mubha.

Hitung punya hitung, Taksi Putra harus menelan kerugian sekitar Rp 1,2 miliar perbulan karena harus menggantinya dengan yang baru. Harga satu fuel pump mencapai Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta per unit.

Tak hanya itu saja, kerugian juga dialami oleh pengemudi lantaran setorannya berkurang. “Dugaan kuat sementara adalah bahan bakar. Bukan cuma fuel pump yang rugi tetapi kerugian setoran pengemudi,” tutur Mubha.

Itu sebabnya, Mubha menyatakan, pihaknya menganjurkan pengemudinya untuk beralih menggunakan BBM Non-Pertamina. Ujung-ujungnya, pendapatan pengemudi pun menyusut lantaran mereka harus mengeluarkan uang ekstra sebesar Rp 42.500 hingga Rp 50.000 per hari.

“Ini anjuran kepada sopir, tapi baru saja anjuran dan bukan keharusan untuk menghindari kerusakan fuel pump ini,” kata Mubha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×