kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negosiasi harga gas Blok Sakakemang dengan Repsol rampung, bagaimana selanjutnya?


Jumat, 20 November 2020 / 06:40 WIB
Negosiasi harga gas Blok Sakakemang dengan Repsol rampung, bagaimana selanjutnya?


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan diskusi harga gas Blok Sakakemang dengan Repsol telah usai.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan, kajian telah dilakukan dan mengikuti regulasi yang berlaku untuk harga domestik. "Sudah disetujui internal rate of return (IRR), sudah diskusi dengan Kementerian ESDM, kemarin sudah serahkan hasilnya," kata Dwi dalam diskusi virtual, Kamis (19/11).

Dwi melanjutkan, dengan rampungnya diskusi harga gas maka usulan plan of development (PoD) dapat segera dirampungkan beberapa pekan ke depan.

SKK Migas pun menargetkan pada tahun ini PoD dapat segera diserahkan ke Kementerian ESDM. "PoD tahun ini, kami harapkan satu atau dua pekan ke depan," ungkap Dwi.

Baca Juga: SKK Migas: Kebijakan percepatan produksi tidak hilangkan pengawasan negara

Sebelumnya, kesepakatan harga gas dari proyek Blok Sakakemang masih belum menemui titik temu. SKK MigasĀ  masih melakukan pembicaraan dengan Repsol untuk mencapai harga yang sesuai keekonomian.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko menyampaikan, pembahasan terkait harga gas ini sudah dilakukan berkali-kali. Perhitungan harga sesuai keekonomian dilakukan antar pihak Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Repsol bersama tim Deputi Perencanaan SKK Migas.

Arief optimistis, kesepakatan bisa segera terjalin dalam waktu dekat, atau sebelum tutup tahun 2020 bersamaan dengan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) tahap 1 Blok Sakakemang. "Harga gas keekonomian Sakakemang sebentar lagi ketemu, dalam waktu dekat. Insha Allah bisa (sebelum tutup tahun 2020)," kata Arief.

Arief memang tidak membeberkan bagaimana progres dan besaran harga gas yang dibicarakan sejauh ini. Yang jelas, pihaknya berharap harga gas dari Sakakemang bisa ekonomis dan sejalan dengan kebijakan harga gas US$ 6 per MMBTU yang sudah diputuskan pemerintah. "Kalau kami dari bidang komersial, harus melihat kebijakan harga gas US$ 6, sehingga jualannya lebih mudah," kata Arief.

Merujuk pada pemberitaan sebelumnya pada awal Agustus 2020 lalu, harga gas Blok Sakakemang masih di atas US$ 7 per MMBTU sesuai keekonomian proyek. Seiring dengan beleid harga gas industri seperti Perpres No. 4 Tahun 2016 serta Permen ESDM No. 8 Tahun 2020, SKK Migas melakukan antisipasi terkait penetapan harga gas di Blok Sakakemang.

Selanjutnya: Penambahan split belum prioritas, ESDM minta KKKS maksimalkan pemberian insentif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×