kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai ekspor minyak sawit diproyeksikan turun signifikan


Rabu, 19 Desember 2018 / 22:17 WIB
Nilai ekspor minyak sawit diproyeksikan turun signifikan
ILUSTRASI.


Reporter: Denita BR Matondang, Tane Hadiyantono | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan ekspor minyak kelapa sawit tahun 2018 tidak begitu menggembirakan. Hal itu terjadi karena harga crude palm oil (CPO) dan turunnya di pasar global terus turun di bawah US$ 500 per metrik ton. Kondisi ini memukul nilai ekspor CPO cukup signifikan meskipun secara volume relatif stagnan.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan pihaknya akan segera merilis perkembangan produksi dan ekspor CPO bulan November 2018 dalam waktu dekat. Namun menurut estimaasi Gapki produksi CPO tahun ini tetap mencapai target sebesar 42 juta ton. "Malah kami perkirakan produksinya bisa lebih,"ujar Mukti, Rabu (19/12).

Meski produksi sesuai target, tapi ia mengatakan nilai ekspor CPO bisa turun signifikan pada tahun ini. Meski Gapki belum mengeluarkan data resmi penurunan tersebut, tapi Mukti memperkirakan penurunnya bisa mencapai sekitar 19% dari nilai ekspor tahun 2017. "Tapi penurunan ini masih perlu dihitung lagi,"imbuhnya.

Pada tahun 2017 nilai ekspor minyak sawit mencapai US$ 22,97 miliar atau naik signifikan 26% dibandingkan nilai ekspor minyak sawit 2016 yang sebesar US$ 18,22 miliar. Bila tahun ini diperkirakan turun 19% maka nilai ekspor minyak sawit di tahun 2018 hanya sekitar US$ 19,50 miliar saja. Nilai tersebut masih lebih tinggi dibandingkan 2016.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor minyak kelapa sawit periode Januari-November 2018 jeblok 11,51% menjadi US$ 16,48 miliar dibandingkan periode sama 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×