Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), telah menggunakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp52 miliar. Jumlah ini setara dengan 40% dari total capex tahun 2024.
"Untuk capex dapat disampaikan paruh pertama tahun ini sudah mencapai Rp 52 miliar hanya 40% dari total. Kalau dibandingkan tahun lalu (capex) yang sampai Rp128-130 miliar," ungkap Head Investor and Public Relations Nippon Indosari Hadi Susilo dalam paparan publik, Selasa (27/08).
Hadi menambahkan, penyerapan capex yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh hampir rampungnya pembangunan pabrik roti ke-15 di Pekanbaru. Pabrik tersebut diperkirakan selesai pada akhir tahun 2024.
"Untuk penyelesaian pabrik di Pekanbaru, anggaran capex hingga akhir tahun diperkirakan hanya Rp100 miliar-Rp120 miliar," tambahnya.
Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) Setujui Buybcak Sebanyak 88 Juta Saham
Setelah penyelesaian pabrik ke-15 ini, ekspansi besar perseroan akan berhenti sementara setidaknya hingga tahun 2026.
"Bila pabrik Pekanbaru sudah selesai maka ekspansi besar kita sudah selesai, sejak tahun 2017-2024 ini sudah cukup untuk mendukung sales hingga 2026 mendatang," katanya.
Dengan tambahan pabrik di Pekanbaru, perseroan akan memiliki 15 pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 5,7 juta potong roti per hari.
Selain di Pekanbaru, ROTI sudah memiliki 14 pabrik yang beroperasi di berbagai lokasi seperti Cikarang, Pasuruan, Semarang, Medan, dan lainnya.
Dalam hal distribusi, saluran Modern Trade (MT), yang meliputi jaringan minimarket, supermarket, dan hypermarket, masih menjadi pilihan utama konsumen dengan kontribusi sebesar 51% terhadap penjualan.
Sementara, saluran General Trade (GT), yang mencakup gerai tradisional dan distributor, menyumbang 49% dari total penjualan.
Selama semester pertama 2024, ROTI mencatat penjualan sebesar Rp1,92 triliun, meningkat 5,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan terbesar kepada distributor adalah kepada PT Indomarco Prismatama (Indomaret) senilai Rp713,4 miliar, yang mewakili 37,09% dari total penjualan ROTI.
Penjualan kepada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) juga signifikan, mencapai Rp488,59 miliar atau 25,30% dari total penjualan.
Dari sisi laba, ROTI mencatatkan laba bersih sebesar Rp144,63 miliar pada semester pertama 2024, meningkat 21,81% dibandingkan dengan laba tahun lalu yang mencapai Rp118,75 miliar.
Meskipun demikian, Hadi tidak memberikan angka pasti mengenai target peningkatan laba dan penjualan tahun ini.
Namun, ia optimis kinerja perseroan akan meningkat pada semester kedua setelah melewati periode puasa dan libur Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News