kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nokia klaim masih jadi nomor satu di Indonesia


Selasa, 26 Juli 2011 / 19:10 WIB
Nokia klaim masih jadi nomor satu di Indonesia
ILUSTRASI. Pembuatan Tape Singkong Khas Bogor: Pembuatan tape singkong khas bogor di Gunung Sindur, Bogor, Rabu (14/10). Tape singkong di jual seharga Rp6000 per Kilogram dan dijual ke daerah sekitar seperti ciputat, Serpong dan lain-lain. KONTAN/Baihaki/14/10/2020


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski posisi di pasar global kian tersudut, perusahaan telepon seluler (ponsel) asal Finlandia, Nokia mengklaim masih menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia. Bob McDougall, Country Manager Nokia Indonesia mengklaim, Nokia masih bertengger di posisi pertama terutama untuk kategori featured phone. "Produk-produk kami masih menguasai pasar Indonesia, kami masih berada di posisi pertama," klaim Bob, di Jakarta, Selasa (26/7).

Meski begitu, Bob menyadari Nokia tidak bisa berleha-leha dengan posisi itu. Sebab, kondisi persaingan di antara produsen ponsel semakin ketat. Bob bilang, Nokia terus berusaha untuk mengembangkan diri agar tetap menguasai pasar Indonesia.

Terkait hal itu, Nokia memiliki tiga strategi untuk mempertahankan posisinya baik di Indonesia maupun global. Pertama, Nokia terus mengembangkan perangkat-perangkat ponsel pintar miliknya. Untuk mendukung itu, Nokia menjalin kerjasama dengan Microsoft dalam mengembangkan sistem operasi Nokia-Windows Phone. Rencananya, sistem operasi ini bakal mulai meluncur ke pasar global pada akhir tahun mendatang.

Nokia juga lebih memfokuskan pada identifikasi kebutuhan konsumen ketimbang merebut pangsa pasar yang lebih besar. Kata Bob, saat ini, masyarakat lebih membutuhkan beragam aplikasi yang menunjang komunikasi dan hiburan. Ini terlihat dari aplikasi mobile chatting, Whatsapp yang sudah diunduh 400 ribu pengguna Nokia dalam waktu beberapa bulan saja.

Melihat kondisi seperti itu, kemarin, Nokia baru saja meluncurkan program Nokia Developer Ecosystem. Program ini bertujuan untuk menjaring para pengembang aplikasi dari Indonesia untuk menciptakan aplikasi ponsel. Nantinya, aplikasi-aplikasi tersebut bakal tersedia di kanal aplikasi Nokia yaitu Ovi Store. "Ini juga sebagai wujud kontribusi kami untuk menumbuhkan wirausahawan baru di Indonesia," imbuh Bob.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×