kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Nusantara Infrastruktur (META) Tanggapi Soal Dampak Pelemahan Rupiah


Senin, 24 Juni 2024 / 15:30 WIB
Nusantara Infrastruktur (META) Tanggapi Soal Dampak Pelemahan Rupiah
ILUSTRASI. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin dalam telah mempengaruhi sektor konstruksi secara signifikan


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin dalam telah mempengaruhi sektor konstruksi secara signifikan.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah mencapai level Rp 16.380-an. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya peningkatan secara ekonomi terutama dalam hal pasokan, terutama yang berkaitan dengan bahan baku impor untuk industri.

Namun, perusahaan kontraktor konstruksi PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyatakan bahwa mereka belum merasakan dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah yang sedang terjadi.

Baca Juga: Gelar RUPST, Nusantara Infrastructure (META) Siap Jadi Perusahaan Tertutup

Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure, Indah D.P. Pertiwi, menjelaskan bahwa seluruh pendapatan perusahaan masih dalam bentuk rupiah.

"Posisi META adalah sebagai operator infrastruktur, bukan sebagai kontraktor. Oleh karena itu, kami belum mengalami dampak langsung dari pelemahan rupiah karena seluruh pendapatan masih dalam rupiah dan biaya operasional sebesar 95% adalah fixed cost," ujar Indah kepada Kontan, Senin (24/6).

 

Indah memprediksi bahwa dampak dari pelemahan rupiah ini mungkin akan terasa dalam jangka waktu 1 hingga 5 tahun ke depan untuk META.

"Jika diprediksi untuk kontrak-kontrak 1-5 tahun mendatang mungkin akan sedikit lebih tinggi dari sisi biayanya," sambungnya. 

Dia juga menegaskan bahwa biaya produksi keseluruhan perusahaan berada pada tingkat 95%, sehingga EBITDA Margin tetap stabil, sekitar 60-70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×