Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) dan PT Unggul Ejawantah Industri (UEI) menandatangani Head of Agreement pembangunan Coal Processing Plant PT Cakra Bumi Energi. Nilai kontrak untuk pembangunan itu mencapai Rp 210 miliar.
Asal tahu saja, PT Cakra Bumi Energi (CBE) merupakan operating company dari Bomba Grup yang bergerak di sektor energi. Perusahaan ini juga memiliki kontrak suplai batubara secara eksklusif ke PLTU Mulut Tambang (MT) Sumsel-1.
Penandatanganan perjanjian ini ini dihadiri oleh pemangku kepentingan Bomba Grup, direksi Bomba Grup, direksi PT Cakra Bumi Energi (CBE), direksi dan manajemen PT Nusatama Berkah Tbk, direksi PT Unggul Ejawantah Industri, Perwakilan PT Danareksa (Persero), Perwakilan PT Taspen (Persero), dan Perwakilan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Merujuk siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Senin (24/10), NTBK berhasil memenangkan tender Engineering, Procurement dan Construction (EPC) proyek Coal Processing Plant (CPP) 1000 TPH.
CPP 1000 TPH ini dibangun untuk mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang SUMSEL-1 (MT Sumsel-1) berkapasitas 2 x 300 MW, yang digadangkan menjadi salah satu pembangkit listrik utama untuk provinsi Sumsel.
Baca Juga: Targetkan Pertumbuhan Laba 62% Tahun 2022, Begini Strategi Nusatama Berkah (NTBK)
“CPP ini merupakan hasil karya anak bangsa menggunakan teknologi terkini untuk mengurangi debu dan pencemaran. Kami melakukan fabrikasi sepenuhnya atas CPP ini di Indonesia, terkecuali untuk Drive System seperti Gearbox dan motor listrik yang memang masih kami import," ungkap Sekretaris Perusahaan NTBK Felik Makuprathowo.
Dia melanjutkan, nantinya CPP 1000 TPH akan dibangun di Desa Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja lokal hingga 100 orang.
CPP 1000 TPH ini juga akan bergandengan dengan PLTU MT Sumsel-1 yang sahamnya dimiliki bersama oleh PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia (SGLPI) dan CBE.
PLTU MT Sumsel-1 sendiri merupakan proyek strategis nasional yang diamanatkan oleh presiden Joko Widodo dan ditargetkan akan beroperasi pada Desember 2023 mendatang.
“Bomba Grup sangat memprioritaskan proyek ini karena selain diamanatkan oleh Presiden Jokowi sebagai Proyek Strategis Nasional, juga bermanfaat bagi masyarakat Sumsel sebagai katalis pemerataan pembangunan nasional," sebut Grup CEO Bomba Grup Todotua Pasaribu.
PT UEI dalam proyek ini memiliki tugas sebagai kontraktor pekerjaan sipil, sedangkan NTBK mengambil porsinya untuk pengadaan, fabrikasi alat transportasi batubara, rekayasa teknis, dan fabrikasi baja.
Selain kontrak pembangunan CPP 1000 TPH, CBE juga menawarkan kesempatan untuk dilakukan bidding pemeliharaan dan pengoperasian alat transportasi material pada area CPP dengan periode kontrak hingga 30 tahun.
"Setelah melalui tahapan tender yang panjang, kami yakin bahwa kami telah menunjuk kontraktor yang tepat untuk mengerjakan proyek ini, kami juga menawarkan kesempatan untuk mengambil pekerjaan pemeliharaan da pengoperasian CPP dengan masa bakti sepanjang 32 tahun," tambah Presiden Direktur CBE Rudolf Tulus.
PT Nusatama Berkah Tbk dan PT Unggul Ejawantah Industri tergabung dalam grup holding PT Reborn Capital. NTBK didirikan pda tahun 2009 sebagai perusahaan fabrikasi baja dan rekayasa teknis, sedangkan Unggul Ejawantah Industri merupakan perusahaan rekayasa teknis dan konstruksi sipil dengan pengalaman proyek di berbagai belahan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News