kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nyaring bunyi penjualan peranti ponsel


Selasa, 03 Oktober 2017 / 11:20 WIB
Nyaring bunyi penjualan peranti ponsel


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bisnis ponsel kian sengit. Kondisi ini ditandai semakin banyaknya produk-produk baru yang dirilis oleh pabrikan. Produsen ponsel dalam negeri pun tidak mau kalah bersaing. Mereka tetap berinovasi untuk dapat mencuil pangsa pasar ponsel domestik.

Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi Lei Jun mengatakan, agar dapat menguasai pasar ponsel global pihaknya memiliki strategi agar harga jual kompetitif serta produk tetap bersaing.

Adapun langkah yang dilakukan adalah lewat investasi di sektor bahan baku dan pengembangan dan riset (R&D). "Untuk marketing, distribusi, penjualan kami tidak investasi. Bahkan profit margin kami tidak ambil," tutur Lei Jun, belum lama ini.

Menurut Lei, beberapa langkah strategis yang ditetapkan Xiaomi tersebut membuat perusahaan asal China menghemat pengeluaran. Sehingga perusahaan bisa terus mengembangkan produk baru.

Egidius Situmorang, Retail Marketing Director PT Samsung Electronics Indonesia mengatakan, saat ini pihaknya terus menargetkan semua segmen. Hal ini tentu supaya mengejar target penjualan yang maksimal. "Masing-masing segmen mempunyai karakterisitik yang berbeda dan kami punya solusinya," kata Egidius.

Inovasi produk

Agar tetap unggul di pasaran, Samsung terus berusaha memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu kuncinya dengan membangun pabrik di Cikarang yang dapat memastikan ketersediaan ponsel. Keberadaan service center yang tersebar luas untuk memenuhi kebutuhan after sales turut mendorong kepercayaan konsumen.

Tekno Wibowo, Marketing Director PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) menjelaskan, sebagai produksen lokal pihaknya memiliki strategi agar dapat memberikan produk yang berkualitas. "Target jual kita mencapai nilai yang sama seperti tahun lalu meskipun secara kuantitas turun 5%," kata Tekno kepada KONTAN, Senin (2/10).

Ricky Tanudibrata, Director Business Development PT Aries Indo Global selaku produsen Evercoss menyatakan demi menghadapi kompetitor saat ini pihaknya menyiapkan produk baru yang siap diluncurkan bulan ini. "Saat ini pelanggan lebih mencari ponsel yang berkemampuan tinggi dengan harga terjangkau," kata Ricky kepada KONTAN, Senin (2/10).

Kemenperin mencatat, nilai impor ponsel pada 2015 sekitar US$ 2,2 miliar dengan jumlah 37,1 juta unit ponsel, menurun menjadi US$ 773,8 juta dengan jumlah 18,4 juta unit. Sedangkan, jumlah produksi ponsel di dalam negeri sebesar 24,8 juta unit pada 2015, naik menjadi 25 juta unit pada tahun 2016.

Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam dan tablet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×