kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Oktober Freeport akan lepas 10,64% saham


Selasa, 23 Juni 2015 / 16:30 WIB
Oktober Freeport akan lepas 10,64% saham


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Freeport Indonesia menyatakan akan mulai menawarkan sebanyak 10,64% saham kepada kepemilikan nasional pada Oktober 2015 mendatang. Sehingga, porsi saham yang akan lepas dari genggaman Freeport McMoran totalnya menjadi 20% saham.

Maroef Sjamsoeddin, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mengatakan, siap memenuhi ketentuan PP Nomor 77 Tahun 2014 terkait kewajiban divestasi saham. Perusahaan tersebut diwajibkan melepaskan mendivestasikan saham secara bertahap sebanyak 30% karena menggelar proyek tambang underground.

"Divestasi saham akan kami lakukan pada Oktober depan sehingga totalnya menjadi 20%. Sedangkan 10% saham kami divestasikan pada 2019 mendatang," kata dia usai mengikuti rapat tertutup dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (23/6).

Berdasarkan PP 77/2014, pihak pertama yang harus ditawarkan Freeport ialah ke Pemerintah Indonesia. Apabila, pemerintah menolak maka saham tersebut akan ditawarkan kepada daerah baik provinsi maupun kabupaten.

Selanjutnya, manakala daerah juga tidak berminat, maka saham Freeport akan ditawarkan secara berturut-turut kepada BUMN, BUMD, baru terakhir swasta nasional. Harga saham yang ditawarkan berdasarkan konsep replacement cost atawa nilai investasi serta nilai penyusutannya.

Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan sikap terkait akuisisi saham milik Freeport. "Kami belum bicara soal divestasinya," ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×