Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Artotel Group mengungkapkan ada peningkatan okupansi di berbagai hotel yang mereka kelola. Okupansi itu membaik dari kuartal sebelumnya.
Chief Operating Officer Artotel Group Eduard R. Pangkerego menjelaskan, pada kuartal pertama tahun ini, okupansi hotel yang dikelola Artotel Group sekitar 52% secara konsolidasi. Kemudian, meningkat menjadi sekitar 65% year to date (ytd) pada kuartal II-2022.
Dengan capaian tersebut, lanjut Eduard, perusahaan sangat optimis dan tetap positif terhadap prospek bisnis hotel di tahun ini.
Baca Juga: Artotel Group Berambisi Jadi Pengelola Hotel Terbesar di Indonesia
"Bisnis hotel termasuk yang paling cepat pemulihannya, asal dikelola dengan baik dan benar," kata Eduard kepada Kontan.co.id, Kamis (14/7).
Seperti diketahui, Artotel Group berambisi menjadi pengelola hotel terbesar di Indonesia. Sejauh ini, Artotel telah mengelola sebanyak 56 hotel dalam pengelolaan, sekitar 29 hotel sedang dalam pembangunan, serta beberapa hotel dalam proses negosiasi untuk dikelola.
Terdekat, ada satu hotel yang segera dibuka dan masuk pengelolaan Artotel Group berada di wilayah Batam. Rencananya peresmian kerja sama tersebut dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Di samping itu, Artotel juga terus menambah porsi pengelolaan hotel di luar pulau Jawa seperti Aceh, Sorong, Kalimantan dan Sulawesi
Baca Juga: ARTOTEL Group dan TOWNSQUARE Group kerja sama buka ARTOTEL TS Suites Surabaya
Eduard bilang, guna mengejar target jangka pendek, Artotel Group fokuskan untuk melakukan akuisisi dan take over project dari hotel independen yang sudah ada busnis berjalannya. Artotel Group menargetkan tahun 2024 bisa mengelola 250 jaringan hotel. Sementara target hingga akhir tahun ini, Artotel menargetkan mengelola sebanyak 150 hotel.
"Visi kami menjadi local operator yang kuat dan tangguh di Indonesia, dengan bermain di segala segmen dengan menyajikan konsep dan pengalaman yang berbeda-beda di setiap properti kami. Hal ini akan kami lakukan dengan strategi konsolidasi dan kolaborasi," jelas Eduard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
