Reporter: Sofyan Nur Hidayat |
JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mulai berhemat. Salah satunya dengan mengurangi biaya pengeluaran air bersih di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Untuk itu, PJAA membangun instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant dengan teknologi reverse osmosis (RO). Pengembangan teknologi RO dapat menghemat pengeluaran operasional perusahaan hingga Rp 4 miliar per tahun. Namun, untuk membangun sarana air bersih tersebut, PPJA harus mengeluarkan biaya Rp 45 miliar.
FX Husni, Sekretaris Perusahaan PJAA, bilang, saat ini pembangunan instalasi pengolahan air bersih itu sudah memasuki tahap akhir. Gedung yang digunakan sebagai tempat penyulingan air sudah selesai dibangun. Mesinnya juga sudah datang, dan tinggal menunggu pemasangan. "Kami targetkan Januari 2011 sudah bisa memproduksi air bersih," ujar Husni.
Instalasi pengolahan air bersih itu memiliki kapasitas 10.000 meter kubik air bersih per hari. Tapi untuk tahap awal, PJAA hanya akan memproduksi 5.000 meter kubik air bersih per hari.
Dengan bantuan teknologi RO, sarana pengolahan air itu akan mengolah air laut menjadi air bersih. Ada pun bahan baku air laut diambil dari danau air asin yang berada tak jauh dari Pantai Ancol.
Setelah diolah, air yang sebelumnya memiliki kadar garam tinggi itu akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan air bersih di kawasan wisata itu, terutama kebutuhan air bagi semua wahana permainan di Ancol. "Air itu bisa juga dipakai untuk air minum," kata Husni.
Selama ini, PJAA mengandalkan pasokan air bersih dari PT Aetra Air Jakarta. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dalam setahun, PJAA harus mengeluarkan biaya minimal Rp 20 miliar untuk memenuhi semua kebutuhan air bersih tersebut.
"Nah, dengan teknologi RO kami bisa menghemat biaya air bersih sekitar 20%," ujar Husni.
Penghematan yang dilakukan PJAA tentu berdampak terhadap bisnis Aetra. Meski begitu, toh Aetra tidak akan mengurangi pasokan air bersih ke PJAA.
"Sejauh ini belum berdampak terhadap kami, dan kami berharap penggunaan air bersih dari Ancol tidak berkurang," kata Rika Anjulika, Manajer Komunikasi PT Aetra.
Meyritha Maryanie, Manajer Komunikasi PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) tak menampi, belakangan ini banyak pelanggan air bersih beralih mengunakan teknologi RO. Fenomena ini, kata Meyritha, akan berdampak terhadap bisnis perusahaan air bersih. "Secara otomatis, jika banyak yang menggunakan teknologi RO itu akan mengurangi jumlah pelanggan," kata Meyritha.
Meyritha menambahkan, suplai air bersih memang semakin terbatas. Sementara dari tahun ke tahun, kebutuhan akan air bersih terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News