kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.561   81,00   0,49%
  • IDX 6.772   4,88   0,07%
  • KOMPAS100 979   0,20   0,02%
  • LQ45 761   -0,95   -0,12%
  • ISSI 215   0,06   0,03%
  • IDX30 395   -0,13   -0,03%
  • IDXHIDIV20 472   0,43   0,09%
  • IDX80 111   -0,21   -0,19%
  • IDXV30 115   -0,76   -0,66%
  • IDXQ30 130   0,05   0,04%

Ongkos rawat lokomotif KAI US$ 60 juta


Kamis, 29 Oktober 2015 / 17:48 WIB
Ongkos rawat lokomotif KAI US$ 60 juta


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA.  PT Kereta Api Indonesia  (KAI) kembali menjalin kerjasama dengan General Electric (GE) Transportation. Bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, KAI meneken kesepakatan perawatan lokomotif oleh GE dengan nilai US$ 60 juta.

Perjanjian ini untuk merawat 50 lokomotif yang dibeli oleh KAI. Mengingatkan saja, pada Oktober 2014, KAI membeli 50 lokomotif kereta api dari GE Transportation.

Perjanjian perawatan ini berlaku delapan tahun. "Iya itu kunjungan presiden tanda tangan perawatannya," terang Kurniadi Atmosasmito, Direktur Keuangan Kereta Api Indonesia kepada KONTAN, Rabu (28/10).

Namun, KAI tak menjelaskan mekanisme pembayaran perawatan lokomotif. Termasuk sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan itu.

Yang pasti, untuk membeli 50 lokomotif sebelumnya, KAI mengandalkan pinjaman perbankan dan dana internal. Harga satu unit lokomotif buatan GE Transportation yakni US$ 2,42 juta. Jadi, total belanjaan KAI US$ 121 juta.

Nah, KAI memenuhi US$ 94,3 juta di antaranya dari pinjaman Export Import Bank of The US. Pinjaman tersebut bertenor 8,5 tahun. KAI akan mencairkan pinjaman secara bertahap, sambil menyesuaikan waktu kedatangan pesanan 50 lokomotif.

Lantas, sisa kebutuhan dana belanja 50 lokomotif dipenuhi dari dana internal. Besaran dananya US$ 26,7 juta.

Sejak memesan 50 lokomotif tahun lalu, baru 39 lokomotif yang terparkir di garasi KAI. Puluhan lokomotif tersebut masih dalam proses perawatan perakitan serta uji coba di Balai Yasa Yogyakarta. KAI berencana mengoperasikan ke-39 lokomotif itu untuk rangkaian kereta api di Sumatera.

Setelah uji coba kelar, puluhan lokomotif tadi masuk tahap sertifikasi. Manajemen KAI menargetkan, semua proses uji coba hingga pengiriman lokomotif rampung pada akhir tahun 2015.

Target pengiriman 39 lokomotif ke Sumatera pada bulan Desember. "Mudah-mudahan bisa beroperasi untuk kereta barang di Sumatera Selatan," harap  Bambang Eko, Direktur Operasional Kereta Api Indonesia.

Sementara, sisa pesanan 11 lokomotif dari 50 lokomotif, baru akan masuk ke Tanah Air sekitar September 2016. KAI akan mengoperasikan sisa pesanan lokomotif tersebut untuk rangkaian kereta api di pulau Jawa.

Asal tahu saja, KAI memang sedang giat mengembangkan bisnis angkutan barang. Harapan mereka, pendapatan bisnis angkutan barang bisa berkontribusi 60%. Lalu, 40% sisanya dari bisnis angkutan penumpang 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×