kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ongkosi Donggi-Senoro, Pemerintah Usul Bentuk Konsorsium


Minggu, 08 November 2009 / 16:23 WIB
Ongkosi Donggi-Senoro, Pemerintah Usul Bentuk Konsorsium


Reporter: Fitri Nur Arifenie, Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Pembahasan tentang Donggi-Senoro masih terus berlangsung. Berdasarkan rapat yang digelar terakhir antara Ditjen Migas, Departemen ESDM bersama dengan produsen dan konsumen, pembahasan Donggi-Senoro baru sampai kepada jaminan pembiayaan. Pemerintah mengusulkan supaya dibentuk konsorsium antara bank BUMN dengan bank swasta.

"Jumlahnya untuk pendanaan proyek Donggi-Senoro kan sangat besar sehingga kita minta supaya Bank BUMN dan Swasta membentuk konsorsium," ujar Deputi Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi, Kementrian BUMN, Sahala Lumban Gaol yang mengikuti rapat tersebut, Jumat (06/11).

Sayangnya Sahala enggan mengatakan secara rinci tentang bank swasta mana yang akan dirangkul untuk membentuk konsorsium untuk mengongkosi pembiayaan proyek tersebut. Dalam rapat yang terakhir, kata Sahala, hanya membahas tentang bagaimana pembiayaannya; dan skenario pembentukan konsorsium tersebut merupakan salah satu opsi.

Sedangkan yang menjadi leadnya, Sahala mengungkapkan tergantung dari kesepakatan bank-bank tersebut memberikan porsi pendanaannya. "Kita beri waktu kepada mereka (bank BUMN) untuk memberikan jawaban
pada minggu depan," lanjut Sahala.

Asal tahu saja, proyek gas tersebut menyedot dana mencapai US$ 3,7 miliar. Rinciannya, untuk upstream membutuhkan dana investasi sekitar US$ 1,7 miliar. Dan untuk downstream menghabiskan dana sekitar US$ 2 miliar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh KONTAN, perbankan dalam negeri maupun luar negeri enggan membiayai proyek ini. Bank Mandiri hanya mau mengucurkan pinjaman 10% dari dari seluruh total pendanaan. Sedangkan BNI hanya mau menggelontorkan utanan untuk dua calon pembeli saja, yakni PT PLN (Persero) dan Pupuk Sriwijaya sedangkan untuk PT Panca Amara Utama (PAU), BNI tidak bersedia memberikan pinjaman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×