Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kini, pebelanja online asal Indonesia semakin doyan menggunakan perangkat bergerak semisal ponsel cerdas dan tablet untuk berbelanja online. Berdasarkan data dari e-commerce Index dari Rakuten, orang yang berbelanja memakai ponsel cerdas mencapai 15,5% sedangkan tablet mencapai 7%.
Namun, di dunia penggunaan tablet justru menempati posisi lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Berbelanja online menggunakan tablet ini tumbuh empat kali lipat lebih cepat dibandingkan ponsel cerdas.
Penelitian mengenai tren berbelanja di 14 pasar menunjukkan, penggunaan tablet tumbuh 41,9% tahun lalu, sementara penggunaan ponsel cerdas tumbuh hanya sebesar 9,7% di periode yang sama.
Rakuten mencatat, 6,1% pelanggan lebih memilih untuk berbelanja online menggunakan tablet, sementara 6,8% memilih untuk menggunakan ponsel cerdas. Inggris menyalip AS sebagai pasar terdepan di dunia untuk penggunaan tablet, dengan 12,2% dari warga Inggris yang disurvei mengatakan bahwa mereka memilih untuk menggunakan tablet, dibandingkan dengan 11,3% pebelanja Amerika. Di sisi lain, pebelanja di Brasil lebih lambat untuk beralih ke tablet PC, hanya 0,7% dari populasi yang lebih suka menggunakan tablet saat berbelanja.
"Kami terus melihat peralihan dalam cara konsumen berinteraksi dengan retailer melalui saluran digital. Hanya empat tahun setelah peluncuran iPad Apple, tablet dengan cepat menjadi perangkat yang paling populer untuk berbelanja online," kata Yasunobu Hashimoto, General Manager Rakuten Belanja Online dalam rilisnya, Jumat (6/6).
Namun, kata Yasunobu, meski ada pertumbuhan m-commerce, PC tetap jadi pilihan paling populer bagi para pebelanja untuk mengakses situs retail. Tapi, data ini terus berubah. Di dunia, 81,8% pebelanja menggunakan PC untuk berbelanja online sementara pada 2013 mencapai 83,2%. Sedangkan, perangkat bergerak mencakup 13,8% atau naik dari 12% tahun lalu. Sementara itu di Indonesia sebanyak 68,5% warga Indonesia yang bebelanja online menggunakan PC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News