Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Tumbuhnya daya beli masyarakat tampaknya juga berimbas pada kenaikan permintaan daging sapi nasional. Tahun ini, permintaan daging sapi nasional diperkirakan akan tumbuh 6,5% ketimbang tahun lalu.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia Yudhi Guntara mengatakan tahun ini laju permintaan daging sapi nasional tahun 2011 diperkirakan mencapai 6,5%. Yudhi mengatakan tahun ini konsumsi daging sapi nasional akan tumbuh dari 2 kg per kapita per tahun menjadi 2,02 kg per tahun. Sehingga, "Kebutuhan konsumsi daging sapi nasional akan naik menjadi 487.000 ton," ujarnya Rabu (5/1). Asal tahu saja, tahun lalu konsumsi daging sapi nasional mencapai 457.276 ton.
Ia mengatakan kebutuhan daging sapi nasional ini akan dipenuhi dari daging sapi lokal dan impor. Selama ini, kebutuhan daging sapi ini dipenuhi dari sapi lokal, sapi bakalan impor, dan daging sapi impor.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Johny Liano mengatakan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, pemerintah memang mengutamakan pasokan daging dari dalam negeri. "Dalam blueprint pasokan daging nasional tahun ini mencapai 361.000 ton," ujarnya kepada KONTAN Rabu (5/1).
Nah, kekurangan suplai ini akan dipenuhi dengan impor. Untuk tahun ini, Johny bilang Kementan telah merencanakan untuk mengimpor 500.000 ekor sapi bakalan yang akan digemukkan di dalam negeri. "Sedangkan impor daging sapi sedianya dialokasikan sebesar 50.000 ton," jelasnya.
Dengan asumsi satu ekor sapi bakalan akan menghasilkan 180 kg daging sapi, maka suplai daging yang berasal dari daging impor sebesar 90.000 ton. Jika ditambah dengan daging sapi impor sebanyak 50.000 ton, maka total suplai daging yang berasal dari impor sebanyak 140.000 ton.
Johny mengaku, dengan kebutuhan daging sapi tahun ini yang sebesar 457.000 ton, sebenarnya pasokan daging sapi sudah bisa mencukupi konsumsi nasional tahun ini. Tapi, Johny bilang tidak menutup kemungkinan permintaan daging sapi tumbuh melebihi perkiraan.
Dalam hitungan Apfindo, sebenarnya untuk tahun ini dibutuhkan impor sapi bakalan sebanyak 678.000 ekor. "Artinya ada kekurangan impor sebanyak 178.000 ekor sapi," katanya.
Meski begitu, Johny bilang pemerintah juga tidak menutup kemungkinan untuk merevisi kembali kuota impor sapi bakalan yang sudah diberikan. "Pemerintah berjanji akan melakukan evaluasi setiap tiga bulan. Ini untuk mengantisipasi kalau suplai daging sapi di dalam negeri berkurang," jelas Johny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News