Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Kunjungan Wakil Menteri Pembangunan Industri dan Perdagangan Brasil Iwan Ramalho ke Indonesia kali ini sekaligus juga mengajukan permohonan untuk membuka pintu impor daging. Pasalnya, Indonesia belum membuka keran impor daging sapi dengan alasan sapi Brasil dinilai belum sepenuhnya bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Kami mengajukan permohonan ke Indonesia agar izin impor daging dari Brasil diberikan,” kata Ivan Ramalho usai melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/10). Ivan menjelaskan, jika keinginan tersebut terkabul, harga daging di Indonesia akan mengalami penurunan dan akan menguntungkan konsumen di Indonesia.
“Sekarang daging di Indonesia hanya disuplai dari Australia dan Selandia Baru, dan itu tentu monopoli dari dua negara itu saja,” terang Ramalho. Dalam kunjungan misi dagang tersebut, Ivan berharap agar Pemerintah Indonesia membuka kesempatan bagi eksportir daging dari Brasil untuk membawa daging sapi ke Indonesia.
“Produk daging dari kami memiliki sertifikat halal dan ada zona yang sudah terbebas dari penyakit,” terangnya. Ia meyakinkan, ada kawasan di negaranya yang sama sekali bebas dari penyakit PMK yang menjangkiti sapi tersebut sehingga daging tersebut aman untuk diekspor ke negara lain. Bahkan, Australia yang mengekspor daging ke Indonesia juga merupakan pasar ekspor dari Brasil.
“Australia yang ekspor ke Indonesia itu mengimpor daging dari kami, ini kan aneh,” kata Ramalho.
Mengenai hasil pembicaraan lobi izin masuk impor daging tersebut, Direktur Kerjasama Bilateral Kemendag Pradnyawati menolak memberikan pernyataan kepada wartawan. “Saya tidak mengetahuinya,” jelasnya berlalu meninggalkan ruangan konferensi pers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News