Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organda DKI Jakarta menyebut sebelum diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta, penumpang angkutan umum sudah menurun drastis.
Ketua DPC Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menjelaskan, secara prinsip sebelum terbitnya keputusan PSBB di wilayah DKI Jakarta, angkutan umum di DKI sudah mencoba melakukan pembatasan hingga kapasitas yang terisi di bawah 50%.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, pukulan telak bagi pencari nafkah harian
"Di sisi lain, saat ini penumpang angkutan umum di wilayah Ibu Kota sudah sangat sepi, artinya masyarakat mengikuti imbauan dari pemerintah untuk tetap tinggal di rumah," ujar Shafruhan kepada kontan.co.id, Kamis (09/4).
Shafruhan mengatakan, masyarakat yang mengikuti imbauan ini tentu membuat mobilitas masyarakat jauh menurun. Dia menyebut bahkan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di wilayah DKI Jakarta yang beroperasi tidak sampai 10% armada.
"Dari yang beroperasi 10% itu pun penumpangnya sedikit sekali, saya ke Terminal Pulo Gebang dan Kampung Rambutan sangat sepi sekali penumpang, kecuali saat eksodus mudik itu yang kita juga tidak menyangka waktu itu cukup lumayan jumlahnya," katanya.
Baca Juga: Adanya Covid-19, Organda klaim omzet terjun hingga 100%