kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pabrik baru WOOD bakal beroperasi di kuartal II-2019 ini


Jumat, 08 Februari 2019 / 15:40 WIB
Pabrik baru WOOD bakal beroperasi di kuartal II-2019 ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) diketahui sedang menambah menambah fasilitas produksi untuk pembuatan produk baru, seperti tirai kayu atau wooden window blind hingga furnitur kayu dengan kombinasi metal. Untuk itulah WOOD kembali membangun fasilitas pabrik baru dengan memanfaatkan lahan yang telah dibeli dari hasil IPO pada 2017 lalu.

Wang Sutrisno, Direktur Keuangan WOOD mengatakan pabrik tersebut bakal rampung tahun ini. "Untuk wooden blind realisasinya kuartal dua tahun 2019 ini beroperasi," sebutnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).

Diharapkan wooden blind ini, bersanding dengan produk baru lainnya yakni millwork dan furnitur besi akan menumbuhkan penjualan WOOD di tahun ini sebesar 50% year on year (yoy). Adapun target kontribusi wooden blind ini ialah sekitar 5% dari revenue perseroan.

Nantinya kapasitas yang dimiliki sebanyak 30 kontainer per bulan atau 13.200 meter kubik per tahunnya. Sementara itu produk furnitur besi diprakarsai seiring tren mebel yang bertemakan industrial.

Kata Wang, furnitur jenis tersebut bakal mencampurkan komponen kayu dan besi, perusahaan sendiri dinilai mampu memproduksi jenis mebel itu. "Tempat fasilitas (produksi) nya kami sudah punya tinggal diisi mesin saja," katanya.

Kapasitas produksinya sekitar 10 kontainer per bulan atau 1.650 meter kubik kayu per tahunnya, baik wooden blind dan furnitur besi menyasar pasar luar negeri yakni Amerika Serikat (AS). Untuk itulah WOOD tercatat berencana menggelontorkan capital expenditure (capex) Rp 200 miliar di tahun ini guna menunjang kebutuhan ekspansi tersebut.

Perihal perolehan kinerja bisnis di 2018 kemarin, Wang mengatakan dalam laporan keuangan yang belum diaudit untuk topline WOOD mampu growth sekitar 18% dan bottomline di atas 30%.

"Selain didorong kurs di tahun lalu kami juga diuntungkan dengan kenaikan harga kayu. Seperti yang diketahui kami punya Hak Pengusahaan Hutan (HPH), dan lini ini cukup besar, sehingga memberikan kontribusi signifikan di tahun 2018 kemarin," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×