Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar tak menampik kabar perusahaan di sektor hilir kakao (coklat), Nestle, yang berencana memindahkan pabriknya ke Indonesia.
"Waktu di luar negeri mereka sudah membicarakan untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia karena perhitungan dari segi kedekatan terhadap row material maupun pasarnya di Asia Pasifik," kata Mahendra, akhir pekan lalu. Nantinya, produk dari pabrik ini akan digunakan untuk memenuhi pasar Indonesia ke pasar Asia Pasifik.
Mahendra mengimbuhkan, saat ini perusahaan ini sedang melakukan studi kelayakan (feasibility study) dan mencari lahan untuk lokasi pabrik.
Rencana Nestle untuk merelokasi pabrik yang ke Indonesia ini nampaknya sudah mulai dipersiapkan dengan baik. Nestle juga sudah mulai melakukan negosiasi dengan produsen coklat yang akan menjadi suplier bahan baku untuk produk Milo. Sebab, jika Nestle merelokasi pabriknya ke Indonesia, artinya kebutuhan bahan baku coklat juga akan meningkat.
Nestle memang terus mengepakkan sayapnya di wilayah Asia Tenggara. Selama tahun 2009 lalu saja, Nestle telah memiliki komitmen investasi lebih dari 250 juta CHF (Swiss Franc). Nilai investasi ini juga termasuk investasi yang dialokasikan Nestle di Indonesia sebesar 29 juta CHF. Bentuknya adalah ekspansi pabrik susu di Pasuruan yang telah diresmikan pada Maret 2010 lalu. Ekspansi pabrik susu ini meningkatkan daya serap susu segar pabrik susu di Pasuruan dari 600 ton per hari menjadi sebesar 1.000 ton per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News