kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik peleburan biji besi Gunung Steel bakal beroperasi di 2019


Minggu, 28 Januari 2018 / 13:45 WIB
Pabrik peleburan biji besi Gunung Steel bakal beroperasi di 2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Steel Group bakal menyegerakan pengoperasian fasilitas peleburan biji besi (blast furnace) miliknya. Diharapkan setelah itu, produksi produsen baja nasional ini bakal meningkat.

Kodrat Setiawan, Customer Relations PT Gunung Garuda yang merupakan Gunung Steel Group mengatakan, perseroan ini telah menggandeng kontraktor asal Jerman, SMS Siemag untuk membangun blast furnace di kompleks industri Gunung Steel Group di Cikarang. "Pada tahun depan blast furnace sudah harus jalan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/1).

Kapasitas produksi blast furnace tersebut sebesar 700.000 ton per tahun, dengan pengaturan maksimal bisa hingga 1,2 juta ton per tahun. "Nanti kami akan produksi slab sendiri dengan furnace elektrik ini," terangnya.

Blast furnace milik Gunung Steel Group ini akan banyak memakan daya dari listrik ketimbang penggunaan gas industri. Sehingga, kata Kodrat, perseroan ini akan menambah kapasitas listrik di kawasan pabrik Gunung Steel Group menjadi 415 Mega Volt Ampere (MVA).

"Dengan bertambahnya kapasitas produksi ini maka kisaran produk kami akan bertambah lagi," kata Kodrat. Kalau saat ini pabrik hanya mampu menghasilkan baja dengan tebal kuarng dari 50 milimeter (mm), nantinya setelah blast furnace rampung dan beroperasi perseroan bakal dapat memproduksi jenis baja dengan ketebalan hingga 80 milimeter.

Sekadar informasi, investasi untuk membangun blast furnace ini tercatat hampir senilai US$ 200 juta. Adapun rincian kapasitas terpasang Gunung Steel Group meliputi, PT Gunung Garuda sebesar 900.000 ton per tahun dan PT Gunung Raja Paksi sebesar 1,2 juta ton per tahun.

Saat ini utilitas kedua pabrik masih di kisaran 40%-50%. Sebelum ada fasilitas peleburan tersebut, Gunung Steel Group memproduksi plat dan slab menggunakan besi tua. Nantinya, bahan baku untuk peleburan biji besi akan diambil dari Kalimantan, Padang, Jambi dan Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×